SuaraJabar.id - Hidup adalah perjuangan, kata itu seolah menjadi sesuatu yang berarti bagi Saminem, warga Kampung Cikukulu 2 RT 07/02 Desa Cisande Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Meski usianya sudah setengah abad, perempuan tangguh ini menjadi sosok tulang punggung keluarganya dengan bergantung pada hasil berjualan cilok pikulan.
Bukan tanpa sebab Saminem menjajakan cilok buatannya. Faktor kebutuhan ekonomi yang mendesak Saminem untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Kisah Saminem menjajakan cilok keliling kampungnya, berawal dari enam tahun silam. Lantaran, sang suami tercinta, Lili Suhaeli (69) menderita penyakit stroke.
"Jualan sudah enam tahun. Bawa tanggungan beratnya ada 30 kilogram lah. Jualan kadang dua sampai tiga kilometer," kata Saminem kepada sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com, Rabu (20/3/2019) sambil melayani pembeli.
Dalam kesehariannya, aktivitas Saminem dimulai dengan membeli bahan baku panganan khas di pasar setiap Pukul 05.00 WIB. Sepulangnya dari belanja bahan baku, Saminem mengolahnya menjadi cilok yang siap dijajakan.
Usai membuat olahan khas tersebut, Saminem pun menjajakannya saat sore hari. Dalam sekali keliling, ibu dua anak ini menjajakan 200 cilok yang dibawa dalam panggulannya.
"Kadang-kadang dapat Rp 100 ribu lebih, kadang Rp 70 ribu, kadang-kadang Rp 50 ribu. Harapan saya cuma ingin menghidupi keluarga, terus kedua anak saya bisa tetap sekolah," tuturnya.
Kegigihan Saminem dalam menyambung hidup keluarga, diakui tetangganya. Ai Marlina mengakui sosok Saminem sebagai perempuan yang berhati baik, tabah dan jujur.
Baca Juga: Berani Memotret Ambulans di Trek Curam? Hasilnya Bikin Merinding
"Orangnya sangat sabar, baik, tidak pernah banyak bicara. Terus gigih dan tidak pernah mengeluh, serta rajin beribadah serta aktif di pengajian," kata salah seorang tetangga Saminem, Ai Marlina.
Ai mengungkapkan, jika di sawah ada yang panen, Saminem kerap kali memungut padi atau sayuran yang berserakan tengkulak. Dari sisa-sisa itu, Saminem mengumpulkannya untuk dibawa pulang.
"Ya, kalau panen padi kan disini masih dengan cara tradisional, dengan cara digebot (digebuk), jadi padinya kadang berserakan atau masih tertinggal di batangnya. Dan itu dipulung sama Mak Saminem. Kalau sayuran, yang dibawa tengkulak untuk dijual kan yang bagusnya, yang jeleknya Saminem pulung juga. Jika kebanyakan selalu dibagikan ke tetangga. Saya pun sering dikasih sayuran," katanya.
Meski begitu, Ai mengaku tidak tega melihat Saminem harus jualan cilok dengan dipikul. Terlebih saat bulan puasa, ketika ibu rumah tangga yang lain sibuk menyiapkan takjil, Saminem tetap berjualan cilok.
Mirisnya, apabila saat beduk maghrib berkumandang, dagangan cilok Saminem kerap tidak habis.
"Hati kecil saya sedih dan tidak tega, tetapi saya tidak bisa apa-apa. Saya hanya bisa berdoa semoga Saminem diberikan kesehatan dan banyak rezeki," katanya.
Berita Terkait
-
Asmaranya Tak Direstui Keluarga, Nurjanah Pilih Gantung Diri
-
Luhut Ungkap Alasan Mangkraknya Dermaga Cikahuripan Cisolok
-
Jadi Caleg Kalah dan Kena Gangguan Jiwa? Jangan Takut, ke RS Ini Saja
-
Dari Test Drive Wuling Almaz: Begini Strategi Peluncurannya
-
Anak Punk yang Diduga Menistakan Agama Nangis di Kaki Ibunya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Heroik di Langit Karawang, Kapten Eko Agus Selamatkan 4 Kru Saat Pesawat 'Nyungsep' di Sawah
-
Cianjur Dikepung Tujuh Sesar Aktif, Ancaman Gempa Besar Bayangi Warga!
-
Terhempas di Sawah Karawang, Kesaksian Warga Lihat Pesawat PK-WMP Berputar-putar Sebelum Jatuh
-
Kasih Palestina Teguhkan Komitmen Kemanusiaan di Peringatan Deklarasi Kemerdekaan Palestina
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar