SuaraJabar.id - Andi Rudini Lumban Gaol salah satu saksi dari DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok mengalami penganiyaan yang dilakukan oknum PPK Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat. Insiden itu terjadi saat rekapitulasi di kecamatan tersebut pada Rabu (1/5/2019).
Menurut Humas DPD PSI Kota Depok Leo Fran Pinem, insiden penganiayaan terhadap saksi PSI, dilakukan oleh oknum PPK termasuk saksi partai lainnya. Insiden itu terjadi sekitar pukul 13. 20 WIB di tempat penghitungan suara yang berlangsung di GOR Perumahan BPK, Gandul, Cinere, Kota Depok.
"DPD PSI Kota Depok mengutuk keras tindakan persekusi dan penganiayaan terhadap saksi PSI yang mengikuti jalannya perhitungan suara dan penutupan pleno penghitungan suara di Kecamatan Cinere, yang dilakukan oknum beserta saksi lainnya," kata Leo Fran kepada Suara. com, Jumat (3/5/2019).
Ia berharap, insiden itu tidak menimpa pada saksi partai politik peserta pemilu lain, termasuk PSI yang sedang mengikuti jalannya perhitungan suara di tingkat kecamatan, meskipun tidak mengikutkan saksi dari awal.
Baca Juga: Prabowo Dipecundangi Jokowi dari Hasil Penghitungan Suara di Trenggalek
Kejadian tersebut kini viral di media sosial. Hal ini sangat merugikan keberadaan PSI Kota Depok, katanya.
"Saksi dari PSI, bernama Andi Rudini Lumban Gaol dan sebagai Caleg PSI Dapil Beji, Cinere, Limo (BCL), yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, mengikuti pleno perhitungan suara, yang menjadi korban," jelasnya.
Ia menceritakan, sesuai informasi bahwa acara penghitungan akan dimulai pukul 13.30 WIB. Lalu saksi dari PSI memasuki ruangan pleno, saat itu pula bagian dari anggota PPK Kecamatan Cinere melihat saksi PSI langsung memanggil dengan pengeras suara “kamu dari PSI ya” lalu saksi menjawab ya.
Lalu anggota PPK tersebut berucap lagi “Sini kamu”.
"Saksi kami (PSI) menghadap ke depan, lalu anggota PPK tersebut menanyakan “kemana saja selama 10 hari ini kok baru nonggol," kata dia menirukan ucapan oknum PPK.
Baca Juga: Sakit Saat Penghitungan Suara, Ketua KPPS di Banyumas Meninggal Dunia
Menjawab pertanyaan oknum PPK itu saksi PSI beralasan baru muncul di akhir perhitungan suara karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
Berita Terkait
-
Konsep 'Perorangan' Bikin PSI dan Jokowi Untung
-
Kritik Legislator PKS soal Banyak Kader PSI di FOLU Net Sink: Penunjukan Pengurus Bukan untuk Bagi-bagi Kekuasaan!
-
Jokowi Disebut Kritik PSI Lewat 'Partai Super Tbk', PSI Beri Balasan Menohok ke Guntur Romli
-
Gelar Kongres Mei 2025, PSI Bakal Ubah Cara Pilih Ketum
-
Partai Elite Era Lampau? PSI Perorangan Klaim Milik Anggota, Bukan Keluarga Jokowi!
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Pemkot Depok Sidak MinyaKita di Pasar Sukatani, Temukan Takaran Produk Tak Sesuai dan Harga di Atas HET
-
Sidak Pasar Gudang, Polres Sukabumi Kota Temukan MinyaKita yang Isinya Tidak Sesuai Ketentuan
-
Pemdaprov Jabar Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Untuk Mitigasi Bencana
-
Program Mudik Gratis 2025 Pemprov Jawa Barat: Cara Daftar, Rute, Jadwal dan Kuota