SuaraJabar.id - Aksi unjuk rasa tolak Pemilu 2019 di Bawaslu yang berujung rusuh menelan korban jiwa. Warga Kota Depok, Jawa Barat bernama Farhan Savero tewas seusai tertembak oleh oknum aparat saat kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) dini hari.
"Kalau menurut info terkena peluru tajam di dada tengah, saya dapat info melalui media sosial," kata sepupuh Farhan, Dimas di rumah duka di RT3/7 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat.
Dimas mengatakan, pihak keluarga tidak ada yang tahu Farhan pergi mengikuti aksi demo tersebut di Jakarta. Sebab, Farhan tinggal di Cikarang bersama istrinya.
"Di Depok pernah tinggal dan domisili KTP di Depok. Rumah duka ini tempat Bibinya dan akan dimakamkan di Depok," kata Dimas.
Dimas mendapatkan informasi Farhan meninggal dunia dari media sosial (Medsos) dan menghubungi keluarga. Sekarang ini jasad korban masih dalam perjalanan dari RSCM.
"Info didapat kami terkena peluru tajam tembus di dada," pungkasnya.
Diketahui, sebanyak tiga pendemo Bawaslu atau aksi 22 Mei mengalami luka tembak. Ketiganya sempat dibawa ke RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat pada dini hari saat terkadi kericuhan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Namun seorang pendemo bernama Farhan tewas saat dilakukan pertolongan oleh dokter di RS Budi Kemuliaan. Farhan tewas diduga akibat memgalami luka tembak hingga menembus bagian dada.
Baca Juga: Pendemo Bawaslu Tewas Ditembak, Polisi Klaim Tak Pakai Peluru Tajam
Direktur RS Budi Kemuliaan, dr Fahrul W Arbi mengatakan dua korban lainnya yang mengalami luka tembak sudah dirujuk ke RS Tarakan untuk menjalani pembedahan.
"Ada yang karena luka tembak di betis, tangan, sendi bahu. Ada dua yang dikirim ke [rumah sakit] Tarakan karena perlu ada tindakan bedah,"
Fahrul mengatakan, dua korban harus menjalani pembedahan akibat luka serius yang dialami.
"Iya yang dua di [rumah sakit] Tarakan itu karena ada fraktur retak. Jadi harus ada ahli ortopesi khusus dan kami tidak sedia, hingga diarahkan ke RS Tarakan," kata Fahrul.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Pendemo Bawaslu Tewas Ditembak, Polisi Klaim Tak Pakai Peluru Tajam
-
Remaja Pendemo Bawaslu Teriak Sedang Puasa Depan Barikade Polisi
-
Jakarta Kerusuhan, Polisi dan Massa Berjubah Putih Bentrok di Petamburan
-
Jakarta Rusuh 22 Mei, Korban Luka Tembus 200 Orang
-
Jakarta Mencekam, Anies: Saya Anjurkan Warga Tenang Beraktivitas
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Komnas HAM Pastikan Ada Pelanggaran HAM di Kasus Rantis Brimob Lindas Affan Kurniawan
-
Curahan Hati Menkeu Sri Mulyani, Lukisan Berharganya Raib Dijarah
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Lagi Jadi Rp 2.035.000 per Gram
-
Pemain Keturunan Seharga Rp1 Triliun Tiba-tiba Bahas Persib Bandung
-
Lucinta Luna Sampai Young Lex Turun ke Jalan! Siapa Saja Selebritis yang Ikut Demo di Agustus 2025?
Terkini
-
Jurus Ganda Dedi Mulyadi Jaga Cagar Budaya: Ultimatum untuk Perusuh, Dialog dengan Mahasiswa
-
5 Fakta Geger Kebijakan Pemkab Bogor Putar Ibu Pertiwi di Lampu Merah, Sampai Siap Bayar Royalti?
-
Kompak! Rektor UNISBA dan Polda Jabar Sebut Kerusuhan Dipicu Penyusup, Bantah Aparat Masuk Kampus
-
Gebrakan Nekat Pemkab Bogor: Siap Pasang Badan dan Bayar Royalti Demi Gema Ibu Pertiwi
-
Bukan Sekadar Lagu, 'Ibu Pertiwi' Jadi Protes Sunyi Pemkab Bogor Atas Kondisi Nasional?