Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Kamis, 30 Mei 2019 | 13:09 WIB
Proyektil senapan angin menembus punggung pemuda 21 tahun bernama Ryan Rasyidi. (Foto sukabumiupdate.com)

SuaraJabar.id - Proyektil senapan angin menembus punggung pemuda 21 tahun bernama Ryan Rasyidi. Saat itu, warga Kampung Pamatutan RT 18/07, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi itu sedang mengantar istrinya belanja baju lebaran.

Ryan mengatakan kejadian itu dekat toko pakaian di Jalan Suryakencana, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (25/5/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat duduk di motor dan menghadap ke toko, tiba-tiba Ryan merasakan ada benda yang menghujam punggungnya. Saat itu yang dia rasakan seperti tertembak pistol mainan anak. Akan tetapi lama kelamaan dia merasa badannya kaku.

"Kerasanya kayak ketembak pistol mainan anak itu, cuma lama kelamaan kok jadi pegal enggak ada tenaga," ujar Ryan seperti diberitakan sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com, Kamis (30/5/2019).

Baca Juga: 10 Hari Hilang, Kakek Pikun di Sukabumi Ditemukan Tewas di Semak Belukar

Setelah merasakan ada benda yang menembus tubuhnya, Ryan sempat duduk di depan toko sekitar 10 -15 menit.

"Pas mau pulang, lama kelamaan kok muka pucat panas keringatan dingin gitu. Waktu itu belum tahu, setelah diperiksa sama istri (punggung) udah bolong. Jaket juga tembus," kata Ryan.

Hasil rontgen yang menunjukan letak proyektil di dalam tubuh Ryan Rasyidi (21 tahun), korban penembakan di Jalan Raya Suryakencana, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang terjadi Sabtu (25/5/2019) lalu. (sukabumiupdate.com)

Ia kemudian diantarkan oleh petugas Polantas yang mengantarkan ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Sedangkan istri Ryan membuat laporan ke polisi.

Dari RSUD Sekarwangi Cibadak, Ryan kemudian dirujuk ke RSHS Bandung pada Minggu (26/5/2019) untuk operasi pengangkatan proyektil senapan angin tersebut.

Akan tetapi, operasi pengangkatan proyektil di tubuh Ryan gagal dilakukan sebab biaya yang mahal. Sedangkan Ryan tidak memiliki BPJS Kesehatan dan KIS. Adapun BPJS Ketenangakerjaan yang dimiliki Ryan tak bisa mengklaim pengobatan dan operasi pengangkatan proyektil.

Baca Juga: Warga Sukabumi Jadi Korban Penembakan Misterius, Ditembak di Leher

Sehingga untuk pengobatan saat di RSHS, Ryan menggunakan umum. Lalu pada Selasa (28/5/2019) malam Ryan pulang sesuai keinginan keluarga dengan proyektil yang masih berada di tubuhnya.

Dokter RSHS menyatakan Ryan dalam keadaan baik-baik saja dengan catatan tidak banyak melakukan aktivitas. Rencananya Ryan akan kembali ke RSHS Bandung setelah lebaran dengan membawa KIS.

Pria yang bekerja di perusahaan pembuat barang-barang elektronik ini berharap proyektil secepatnya diangkat dari dalam tubuhnya.

"Harapan pengen cepat-cepet sembuh, pengen (proyektil) diangkat. Takutnya itu infeksi kalau lebih dalam dikhawatirkan (proyektil) kena paru-paru," tukasnya.

Selain Ryan, ada korban penembakan lainnya yaitu seorang pegawai toko baju Queen bernama Sarip Hidayatullah (20).

Sarip yang saat itu sedang duduk menjaga toko tertembak di bagian leher. Lokasi tertembaknya Sarip tak jauh dari lokasi tertembaknya Ryan dengan waktu yang bersamaan.

Load More