SuaraJabar.id - Sebanyak 92 orang yang berlibur di objek wisata laut selatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban sengatan ubur-ubur. Kebanyak korban yang terluka itu adalah anak-anak seusia pelajar SD.
"Seluruh korban yang tersengat ubur-ubur langsung ditangani tim medis di posko pengamanan dengan cara membersihkan luka sengatan ubur-ubur dengan alkohol dan memberikan obat penghilang mual atau pusing," kata Relawan ProBumi Indonesia, Asep Has yang terlibat dalam penanganan serangan ubur-ubur di Palabuhanratu, Minggu (9/6/2019).
Kondisi korban yang tersengat ubur-ubur tersebut mengalami, pusing, mual, lemah dan gatal di area luka di kulit bekas sengatan hewan tidak bertulang belakang ini.
Namun, setelah diberikan tindakan medis dari tim medis puskemas dan Dokpol Polres Sukabumi seluruh korban kondisi kesehatannya langsung membaik dan tidak ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit.
Serangan ubur-ubur ini terjadi di beberapa objek wisata pantai mula dari Pantai Karangpapak, Karanghawu, Citepus, Sanset dan titik lainnya. Bahkan, penyebaran ubur-ubur ini semakin meluas karena terbawa arus dan gelombang laut.
Sengatan ubur-ubur ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani secara medis karena hewan yang disebut Pulus Jalatrong mempunyai racun yang cukup berbisa di setiap tentakelnya. Bahkan reaksinya sangat cepat, seperti wisatawan yang tersengat, hanya dalam beberapa menit saja merasakan pusing, mual-mual dan gatal.
"Ubur-ubur yang berhasil ditangkap langsung kita musnahkan dengan cara dibakar, tetapi karena jumlahnya sangat banyak kami hanya mengambil yang terlihat mengambang di laut dan terdampar di pasir pantai," tambahnya.
Sementara, Kepala Operasi dan SDM Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Asep Edom Saepulah mengatakan sebenarnya pihaknya sudah mengingatkan wisatawan agar tidak berenang karena saat ini pantai banyak ditemukan ubur-ubur.
Namun sayangnya imbauan dengan pengeras suara tidak diindahkan dan baru ada korban wistawan mau beranjak dari pantai. Dengan kejadian serang ubur-ubur ini ada hikmahnya juga, karena wisatawan jangan yang mengindahkan imbauan dari petugas penjaga pantai.
Baca Juga: Ramai Kasus Sengatan Ubur-ubur, Ini Pantai yang Aman di Yogyakarta
Sebab, dengan pengeras suara, bendera dan peluit sama sekali wisatawan tidak peduli. Tapi setelah jatuh korban wisatawan tanpa dikomandoi meninggalkan area pantai.
Berita Terkait
-
Ramai Kasus Sengatan Ubur-ubur, Ini Pantai yang Aman di Yogyakarta
-
Di Parangtritis, 60 Wisatawan Tersengat Ubur-ubur
-
Liburan di Pantai Selatan Yogyakarta, SAR : Waspadai Sengatan Ubur-ubur
-
Sambut Musim Liburan, SeaWorld Hadirkan Koleksi Ubur-ubur
-
Duh, 27 Wisatawan di Pantai Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Gara-Gara Lisa Mariana? Kuasa Hukum Atalia Jawab Ini di Sidang Cerai Ridwan Kamil
-
Kinerja Keuangan Solid, BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025
-
Gugatan Cerai Atalia Praratya Masuki Sidang Perdana, Begini Pesan untuk Ridwan Kamil
-
Program BRI Peduli Komitmen Salurkan Bantuan ke Lebih dari 40 Lokasi Bencana
-
Nasabah Tak Perlu Kawatir, BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Liburan Nataru