SuaraJabar.id - Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Jawa Barat menggelar aksi menyuarakan ketidakadilan yang terjadi dalam peraturan sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun 2019.
Aksi yang digelar di depan Gerbang Balai Kota Bandung tersebut diikuti puluhan orang tua yang tergabung dalam forum tersebut pada Rabu (3/7/2019).
Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Jawa Barat, Ila Setiawati mengatakan aksi yang dilakukan tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat yang anak-anaknya sampai saat ini belum dapat diterima di sekolah negeri maupun swasta.
"Aksi ini lebih dari sekadar menyampaikan aspirasi masyarakat yang sampai saat ini anaknya tidak tertampung di sekolah negeri ataupun swasta. Dan banyak juga masyarakat yang sekarang ini menjadi korban sistem dan korban zonasi," kata Ila seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Massa Guru Swasta di Surabaya Protes PPDB Zonasi, Ini Jawaban Kadispendik
Korban zonasi tersebut, kata dia, merupakan masyarakat yang di wilayah domisilinya tidak terdapat sekolah negeri. Menurutnya, saat ini fenomena tersebut masih banyak dialami sejumlah masyarakat karena masih belum meratanya fasilitas pendidikan.
Selanjutnya, kata dia, karena tidak bisa masuk ke sekolah negeri sejumlah pihak sekolah swasta pun menolak pendaftaran calon peserta didik yang tersingkir dari sistem zonasi, khususnya yang menggunakan jalur rawan melanjutkan pendidikan (RMP).
"Banyak masyarakat yang di wilayahnya itu tidak memiliki sekolah dan jelas itu menjadi korban zonasi, sampai saat ini belum ada kejelasan mendaftar di sekolah negeri ataupun swasta," kata dia.
Selain itu, dia mengungkapkan para orang tua telah berupaya dengan berbagai cara agar anaknya bisa melanjutkan pendidikan.
Bahkan, banyak orang tua yang telah mendapatkan rekomendasi dari DPRD untuk melanjutkan mendaftar, tetapi belum diterima pula di sekolah swasta.
Baca Juga: Jadi Korban PPDB Zonasi, Puluhan Orangtua dan Siswa Demo di Depok
"Iya, mereka juga sudah berupaya kita semua sudah mengupayakan, tapi ternyata rekomendasi dari ketua komisi D pun ditolak di sekolah swasta," katanya.
Dengan demikian, Ila berharap kepada pemerintah khususnya Pemkot Bandung untuk dapat mengatasi permasalahan ini. Menurutnya, pemerintah perlu bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas dan mengakomodasi anak-anak yang belum dapat melanjutkan pendidikan.
"Jadi tuntutan kita, dapat diakomodir ke sekolah negeri, karena di sekolah swasta mereka harus membayar dengan sangat mahal," kata dia.
Sementara itu, orang tua calon peserta didik Lilis Setyawati mengatakan jarak dari domisili menuju sekolah tujuan untuk anaknya hanya berjarak 430 meter. Walaupun demikian, anaknya masih belum diterima di sekolah tersebut.
"Saya di sini memperjuangkan anak saya yang sampai sekarang belum jelas mau sekolah di mana. Rumah Saya dekat dengan sekolah negeri, " kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Menanti Nasib Zonasi di Tangan Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Bertahan, Berubah, atau Dihapus?
-
Nasib PPDB Sistem Zonasi akan Diputuskan pada Februari 2025
-
FSGI Minta Prabowo Pertahankan Sistem Zonasi: Itu yang Paling Mendekati Prinsip Keadilan
-
FSGI Ungkap Risiko Jika Sistem Zonasi Dihapus Seperti Keinginan Gibran
-
Survei FSGI: Mayoritas Guru Setuju UN Dihapus, Sistem Zonasi Dipertahankan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024