SuaraJabar.id - Dampak kekeringan yang terjadi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat terus meluas. Kekinian, kekeringan sudah terjadi di 76 desa dari 13 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Sugeng Supriyatno mengatakan akibat kekeringan tersebut sebanyak 14.399 jiwa membutuhkan air bersih untuk konsumsi sehari-hari.
Masih menurut Sugeng, diperkirakan jumlah daerah yang terdampak bencana akan terus bertambah dalam waktu dekat karena puncak musim kemarau akan terjadi dalam waktu dekat.
"Puluhan desa tersebut tidak hanya membutuhkan pasokan air bersih, tapi memerlukan sumur bor, bak penampungan air, selang, toren dan pompa air, sebagai solusi dari kesulitan tersebut," katanya seperti diberitakan Antara di Cianjur pada Rabu (17/7/2019).
Saat ini lanjut Sugeng, baru sebagian wilayah yang sudah mendapatkan bantuan seperti mesin pompa air, selang dan toren, sedangkan untuk bantuan lainnya akan segera menyusul setelah melakukan rapat dengan OPD terkait.
Pihaknya juga mencatat seluas 3.853 hektare lahan perkebunan di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Cianjur, terkena dampak kekeringan. Sedangkan, lahan yang paling banyak terdampak berada di Kecamatan Agrabinta seluas 1.595 hektare.
"Dari seluas 3.853 hektare lahan yang terdampak tersebut paling banyak terjadi di Cianjur selatan, setidaknya ada sekitar seratusan hektare lahan di setiap kecamatan. Untuk Cianjur utara baru terjadi di Cikalongkulon seluas 705 hektare," katanya.
Sugeng mengemukakan untuk wilayah lainnya, seperti Cianjur kota, Cianjur timur, belum ada laporan dampak kekeringan. Namun untuk memastikannya, BPBD Cianjur telah memerintahkan jajarannya untuk meninjau ke sejumlah lokasi.
Baca Juga: Dampak Kemarau, Seribuan Keluarga di Cianjur Konsumsi Air Keruh
Berita Terkait
-
Krisis Air Bersih, Puluhan Keluarga di Lebak Antre Sejak Dini Hari
-
Dampak Kemarau, Seribuan Keluarga di Cianjur Konsumsi Air Keruh
-
BMKG Prediksi Puncak Kemarau Agustus, BNPB: 7 Provinsi Alami Kekeringan
-
Antisipasi Kekeringan di Musim Kemarau, BNPB Akan Buat Hujan Buatan
-
Kekeringan Meluas, DIY Susun Raperda Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Jembatan Putus Total! Akses Warga Terisolir di Sukabumi Selatan Setelah Banjir Bandang Menerjang
-
Bocimi dan Parungkuda Kritis! Ini Peta Rawan Macet Nataru 2026 yang Diantisipasi Kemenhub
-
Selebgram Lisa Mariana dan Pemeran Pria F Alias Tato Tersangka Video Mesum
-
Identitas Terkuak! Polisi Dalami Kemungkinan Pembunuhan di Balik Penemuan Mayat Tangan Terikat
-
Mayat di Pinggir Tol Jagorawi: Tangan Terikat Lakban Coklat, Benarkah Korban Pembunuhan?