SuaraJabar.id - Sekilas tidak ada yang berbeda dengan Iwan Setiawan (32), seorang dengan gangguan jiwa yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat saat ditemui Suara.com pada Jumat (19/7/2019).
Namun jika diamati lebih jauh, dua jempol pria yang akrab disapa Wawan ini tak henti bergerak layaknya orang yang sedang memainkan gawai di depan dadanya.
Kepalanya gundulnya selalu menunduk dan sorot matanya pun fokus tertuju ke kedua jempolnya meski tak ada gawai di tangannya.
Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat itu sudah tiga bulan dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Bekasi Timur itu rupanya mengidap skizofrenia, gangguan mental ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Kakak Ipar Wawan, Encu saat dihubungi Suara.com bercerita, adiknya lahir dalam kondisi yatim piatu, sejak kecil tidak ada keanehan dalam diri Wawan.
Cerita bermula sejak Wawan duduk di bangku SMP dan mengenal console game (PlayStation) hingga kecanduan. Saat itu dia sering bermain di rental PS dekat rumah.
"Dulu dia emang suka main PS, itu yang pakai stick itu, dulu mah belum ada HP seperti HP kayak zaman sekarang, bukan karena HP, karena dulu kan iwan memang suka main PS, itu juga kalau punya uang, kalau enggak punya uang mah enggak, itu kan dulu bayar," kata Encu saat dihubungi, Jumat (19/7/2019).
Setelah lulus dari SMP, Wawan tidak melanjutkan ke SMA, dia bersama kakaknya dibawa ke Bandung untuk mengikuti kursus menjahit. Beberap tahun di Bandung, Iwan kembali lagi ke Tasikmalaya, saat itulah keluarga menyadari Wawan mengalami gangguan kejiwaan.
Melihat keadaan Wawan, Encu bersama keluarganya sepakat membawa Wawan ke "orang pintar", namun hal itu sia-sia, mereka menempuh jalur medis dengan membawa Wawan ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Ojol Beri Jaket Ke Pria Gangguan Jiwa, Warganet Minta Gojek Beri Apresiasi
"Saya juga kaget diomongin sama mertua itu wah katanya si Iwan stres, terus saya cari orang pintar, dibawa ke orang pintar gitulah, dimandiin, dikasih air minum gitulah, sama aja malah abis uang, makanya dulu pernah dibawa ke Lembang Bandung di rumah sakit jiwa berapa bulan bayar juga," imbuhnya.
Jalur medis juga tak kunjung membuat Wawan sembuh, keluarga memutuskan untuk menerima keadaan. Keluarga membantah jika memperlakukan Wawan dengan cara dipasung.
"Kalau dipasung diiket mah enggak, cuman dipisahin kamarnya saja, enggak diikat," tegas Encu.
Wawan kemudian bertemu dengan Sri Pudjiawati, orang dari LSM Gerak Cepat Bersama. Bersama Sri, Wawan disarankan untuk menjalani rehabilitasi di Yayasan Jamrud Biru, Bekasi yang didirikan Suhartono.
Suhartono menerima Wawan sekitar bulan Maret dengan kondisi kurang sehat, berat badannya waktu itu hanya 24 kilogram, saat ini setelah dibina di Yayasan Jamrud Biru berat badan Wawan naik hingga 43 kilogram.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Komisioner Kompolnas Buka Suara Terkait Larangan Polisi Aktif Menjabat di Organisasi Sipil
-
19 Tersangka dan 4 Proyek Ganda, Siapa Lagi yang Terseret Usai OTT?
-
Sadis, Begal di Karawang Tak Ragu Bacok Korban Demi Motor
-
Gerbang Tol Karawang Timur Diambil Alih Tanggung Jawab Bupati Aep, Apa Rencananya?
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil