SuaraJabar.id - Viral pemberitaan yang menyebutkan adanya pengibaran bendera yang diduga merupakan bendera khilafah di MAN 1 Sukabumi, akhirnya pihak sekolah angkat suara.
Pihak sekolah menyebut, pengibaran bendera tersebut dilakukan oleh siswa saat masa MPLS, dengan pemahaman bahwa bendera yang dikibarkan adalah bendera tauhid.
"Siswa tidak mengerti, yang mereka mengerti itu kalimah tauhid, dan hanya digunakan untuk meramaikan kegiatan MPLS dengan atribut keislaman, karena momennya adalah untuk promo ekstrakurikuler kepada adik kelasnya," ungkap Wakasek Bidang Kesiswaan MAN 1 Sukabumi, Ade Saepudin, Minggu (21/7/2019).
Ade menjelaskan, saat itu sedang ada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau dalam istilah Kemenag adalah MATSAMA (Masa Taaruf Siswa Madrasah). Kegiatan tersebut dilaksanakan dari mulai Senin (15/7/2019) hingga Jumat (19/7/2019), dengan berbagai materi yang disampaikan berdasarkan juklak.
Baca Juga: Kemenag Investigasi Siswa MAN 1 Sukabumi Kibarkan Bendera 'Khilafah'
"Pada hari Kamis, kegiatan MATSAMA diisi oleh berbagai kegiatan demonstrasi ekstrakurikuler, termasuk dari bidang keagamaan, namanya Keluarga Remaja Islam Masjid Al-Ikhlas (KHARISMA). Nah hari Jumat adalah perekrutan untuk setiap ekstrakurikuler tersebut," jelas Ade seperti dilansir dari Sukabumiupdate.com (jaringan Suara.com).
Dalam momen pengenalan ekstrakurikuler itu, KHARISMA membawa bendera tauhid, yang dianggap sebagai salah satu atribut keagamaan, yang digunakan untuk meramaikan momentum perekrutan anggota ekstrakurikuler.
"Ekstrakurikuler KHARISMA memberikan daya tarik kepada siswa baru dengan mengibarkan bendera tersebut, karena ekstrakurikuler lain pun membawa atributnya masing-masing. Waktu itu para guru sedang mengadakan workshop dan kegiatan pembinaan untuk wali kelas, sehingga tidak terlalu memantau aktivitas para siswa," sambung Ade.
Ade kembali menjelaskan, dalam pengibaran bendera tersebut, ternyata merupakan ide tunggal yang muncul dari salah seorang siswa, dengan pemahaman bahwa yang dikibarkannya adalah bendera tauhid.
"Telah diintrogasi oleh pihak sekolah, karena hanya dia sendiri yang punya ide, meminta anak-anak, dan dia juga yang punya benderanya. Hanya satu anak. Siswa kelas XI mau ke kelas XII," ungkap Ade.
Baca Juga: Heboh MAN 1 Sukabumi Diduga Kibarkan Bendera 'Khilafah'
Terakhir Ade mengatakan, semua kejadian tersebut telah diklarifikasi. Pihaknya juga sudah memberi keterangan kepada pihak kepolisian, dan semuanya pun telah selesai dengan baik.
"Dan peristiwa tersebut terjadi tanpa sepengetahuan guru, karena para guru sedang konsentrasi ke workshop yang juga dilaksanakan bersamaan dengan waktu MATSAMA," tandas Ade.
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?