Nana yang awalnya hanya dikenal sebagai ustaz di kampungnya, perlahan mulai dilirik oleh masyarakat sebagai aktivis sampah. Dia semakin jauh bergelut dengan sampah. Pemahaman dan pengetahuan Nana tentang sampah semakin hari semakin bertambah.
Dia pun didapuk menjadi salah satu fasilitator Sabilulungan Bersih (Saber) yang merupakan program pemerintah Kabupaten Bandung untuk penyelesaian masalah sampah.
"Ya tahun 2016, saya dipanggil ke Pemda menjadi fasilitator Saber," katanya.
Bagi Nana, masalah sampah bisa selesai kalau masyarakat ada kemauan untuk menyelesaikan masalah sampah itu. Mulai dari memilah sampah, hingga mendaur ulang sampah bisa dilakukan asalkan ada kemauan yang serius.
"Ya kan kita harus peduli dengan lingkungan kita, ketika banyak sampah, solusinya bukan dibuang, itu mah hanya memindahkan masalah saja, tapi lebih baik kita manfaatkan sampah itu," tukasnya.
"Apalagi kan landasannya jelas dalam Al-Quran surat Al Araf ayat 56, yang artinya 'Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik," tambahnya.
Banyak produk dari hasil olahan sampah yang berhasil Nana dan rekan-rekannya buat. Mulai dari peci dari pelepah palm gajah, kaligrafi, hingga berbagai macam ekobrik seperti kursi dan meja dari botol plastik hingga perahu dari botol plastik pun berhasil dibikin Nana dan kawan-kawan.
Ekobrik Perahu dan Kursi dari Botol Plastik
Susunan ratusan botol plastik tampak rapih berjajar membentuk sebuah perahu berukuran 2,7 meter x 1,6 meter. Perahu itu sengaja disandarkan ke dinding ruang tamu di kediaman Nana. Telihat lakban transparan melapisi bagian atas dan pinggir perahu itu.
Baca Juga: Anies Target Peja Jalan Jakarta Bebas Sampah Plastik Rampung Agustus 2019
"Lakban ini hanya sebagai perekat tambahan saja, perahu botol ini kan pengerjaan disambung menggunakan perketat lem kemudian diikat dengan tali dari limbah kain," papar Nana.
Perahu itu sengaja dibuat Nana sebagai bukti kepada masyarakat kalau sampah itu memiliki nilai ekonomis. Satu unit perahu plastik itu terjual seharga Rp 3 juta.
"Sekarang ini ada pesanan lagi sebanyak 6 unit perahu botol, nah kita cukup kelabakan mencari botol plastik bekasnya, karena kan kalau dikumpulkan hanya dari bank sampah disini pasti waktunya sangat lama," ujar dia.
Nana pun bekerja sama dengan bank sampah di desa lain guna mengumpulkan bahan baku berupa botol plastik untuk merakit perahu ekobrik itu. Satu unit perahu membutuhkan sekitar 900 biji botol plastik.
Perahu dengan berat sekitar 45 kilogram itu, maksimal bisa menahan beban sekitar 250 kilogram.
"Ya maksimal untuk 4 orang penumpang," katanya.
Berita Terkait
-
Pidi Baiq Senang, Koboy Kampus Lahir Kembali di Tanah Kelahirannya
-
Anies Sebut Pergub Larangan Penggunaan Plastik Sudah Tahap Akhir
-
Anies Target Peja Jalan Jakarta Bebas Sampah Plastik Rampung Agustus 2019
-
Meski Menang Lawan PSIS, Manajer Persib Kecewa dengan Kepemimpinan Wasit
-
Pulang Bawa Tiga Poin dari Semarang, Robert Puji Pemain Belakang Persib
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Diduga Rampas Sertifikat Jaminan Utang Rp500 Juta, Kades di Bekasi Terancam Dipolisikan