SuaraJabar.id - Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan kajian secara akademis untuk menjawab berbagai isu yang sedang hangat dibicarakan terkait perluasan wilayah maupun pembentukan provinsi baru oleh Kota Bogor.
Kepala Pusat Pengkajian Perencanaan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB Ernan Rustiadi mengatakan semua isu tersebut bermuara dari tata kelola wilayah megapolitan yakni Jabodetabek yang selama ini dinilai tidak ditangani dengan baik.
"Semua muara dari persoalan Jabodetabek. Kami memiliki kajian yang cukup panjang tentang Jabodetabek sebagai salah satu megacity dunia. Sekarang sudah menjadi megacity kedua terbesar di dunia karena penduduknya sudah hampir 35 juta," kata Ernan kepada Suara.com, Rabu (28/8/2019).
Ernan menjelaskan, pihaknya akan melakukan kajian secara akademis dari berbagai aspek persoalan yang ada di wilayah Jabodetabek. Aspek tersebut di antaranya lingkungan, sosial, ekonomi, tata ruang hingga transportasi.
Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota, Wakil Walkot Bogor: Beban Berat Lingkungan Berkurang
"Ini bukan masalah rebutan kekuasaan tetapi kita harus berpikir secara jernih penanganan akademik harus berkontribusi memberikan tawaran yang terbaik bagi masyarakat dan Indonesia secara keseluruhan jadi bukan masalah politik semata," jelasnya.
Kajian itu akan memunculkan berbagai kemungkinan opsi yang akan direkomendasi kepada Pemkot Bogor bisa terkait perubahan tata wilayah, batas wilayah administrasi atau pembentukan lembaga baru untuk menghubungkan Jabodetabek, hingga pembentukan provinsi baru dan sebagainya.
"Itu hanya kemungkinan-kemungkinan yang akan menjadi rekomendasi, kami belum bisa bicara jauh. Intinya kami akan independen dan objektif memberikan opsi. Hari Jumat nanti kita akan ketemu lagi dengan Pemkot Bogor terkait ini," bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiato mengatakan isu perluasan wilayah hingga pembentukan provinsi baru yang sedang hangat, perlu diletakan dalam konteks yang proporsional.
"Jadi konteksnya Kota Bogor mengantisipasi masa depan, menghitung potensi kenaikan dan lingkungan, stagnan PAD di masa depan karena BPHTB yang akan jenuh, luas wilayah yang tidak akan bertambah. Itu yang harus kita antisipasi. Kedua arus urbanisasi pertumbuhan penduduk dan lain lain," jelas Bima.
Baca Juga: Ini Penjelasan Wali Kota Bima Arya Soal Wacana Provinsi Bogor Raya
Bima kembali menegaskan isu tersebut hanya salah satu dari sekian banyak kemungkinan opsi yang akan dilakukan pengkajian bersama Tim P4W IPB dan diperkirakan baru akan rampung pada akhir tahun ini.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ungkap Sikap Prabowo soal Demo Indonesia Gelap, Rektor IPB: Beliau Tahu Ada Gerakan Itu, tapi...
-
Mau Kuliah di IPB? Simak Prediksi Nilai Rapor SNBP 2025!
-
KKN-T IPB Ciptakan APS: Pendekatan Inovatif Mengurangi Sampah Desa Ciherang Bogor
-
16 Jurusan IPB yang Sepi Peminat, Peluang Masuk Makin Besar
-
Polemik Penghitung Kerugian Negara Rp271 T Dipolisikan, Mantan Menteri Ikutan Bersuara
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
-
Beda Nasib Kakak Pascal Struijk: Main Tarkam Demi Bertahan Hidup
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
AS Juga Protes Kebijakan Hilirisasi Nikel Warisan Jokowi
-
5 Rekomendasi Aplikasi Android untuk Nobar Online, Bisa YouTube hingga Netflix
Terkini
-
Dividen Final Saham BBRI Rp31,4 Triliun: BRI Komitmen Berikan Nilai Tambah Kepada Pemegang Saham
-
Konsep Prasmanan, Waroeng Tani Raup Omzet Rp500 Juta Berkat Dukungan BRI
-
Dorong Pendidikan Santri, Bank Mandiri Perkuat Fasilitas Ponpes Al-Inaaroh Al-Hikam di Cirebon
-
Mahkota Binokasih yang Dikira Asli Ternyata Replika, Ini Penjelasan Keraton Sumedang Larang
-
Setelah Ratusan Tahun, Mahkota Binokasih Sapa Bogor, Budayawan: Ini Harapan Baru Budaya Sunda