Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 05 September 2019 | 13:08 WIB
Ilustrasi suasana Jalan Arif Rahman Hakim, Kota Depok, Jawa Barat. [Suara.com/Supriyadi]

SuaraJabar.id - Wacana Kota Depok, Jawa Barat bergabung dengan DKI Jakarta mendapat tanggapan anggota legislatif yang baru di kota tersebut. Salah satunya dari Igun Sumarno anggota DPRD Kota Depok Jawa Barat periode 2019-2024.

Menurut Igun, jika Kota Depok gabung ke DKI Jakarta banyak kerugian yang akan dirasakan oleh pemerintah kota dan warga Depok.

"Saya yakin warga Depok tidak menerima Depok bergabung ke DKI Jakarta. Banyak yang akan hilang seperti kearifan lokal, ikon, kota religi, Belanda Depok, dan lainya. Ini sama saja tak berguna lagi nanti jika gabung ke Jakarta, termasuk penghargaan WTP tujuh kali berturut-turut didapat kota ini," kata Igun di Depok, Kamis (5/9/2019).

Igun dalam hal ini menolak jika Depok gabung dengan DKI Jakarta. Meski begitu, dirinya lebih memilih Kota Depok masuk ke Provinsi Bogor Raya yang juga masih diwacanakan.

Baca Juga: Lagi Viral, Ini Jam Operasional Bus Tayo di Depok!

Alasan Igun, karena provinsi Bogor Raya ini merupakan provinsi baru yang mandiri dan Depok akan menjadi leader.

"Bicara kultur Depok masuk Jawa Barat Depok. Saya tidak yakin Depok gabung ke DKI Jakarta, nanti jadi pengikut kultur dan budaya," kata Politisi Partai Amanat Nasional ini.

Lebih lanjut, jika Kota Depok masuk ke provinsi Bogor, ia yakin Depok berpeluang menjadi kota hebat dan mandiri ke depannya.

"Sehingga tidak jadi pengikut. Ngapain kita kudu ngekor ke Jakarta dan Jakarta sudah sejahtera," pungkasnya.

Sementara itu, Qurtifa Wijaya anggota DPRD Depok dari Fraksi PKS mengomentari hal itu bahwa Kota Depok lebih baik tetap seperti sekarang ini, itu menurut dia lebih baik ketimbang bergabung dengan DKI Jakarta.

Baca Juga: Putar Lagunya di Lamer, Wali Kota Depok Mohammad Idris Jadi Bahan Tertawaan

"Ndak mudah juga lakukan penggabungan dengan DKI. Tapi saya mendorong agar Pemkot Depok lebih banyak jalin komunikasi dan kerjasama dengan DKI Jakarta. Sehingga berbagai kegiatan pembangunan seperti frastruktur, transportasi, penanganan banjir, kebersihan dan lainya bisa terintegrasi," kata Qurtifa.

Qurtifa menuturkan bahwa Kota Depok dibentuk dengan Undang-undang dan prosesnya cukup panjang. Bahkan ia memprediksi jika Depok bergabung ke Jakarta, Pemrov Jawa Barat belum tentu menyetujui pindah ke DKI Jakarta.

Pria yang akrab disapa Ustaz Qury ini, mengatakan, jika Depok bergabung maka nanti kepala daerahnya atau wali kotanya dipilih dan diangkat oleh gubernur dan Depok tidak memiliki dewan tingkat kota.

"Kalau Depok gabung, banyak yang harus dirubah. Maksud saya, untuk berbagai perubahan itu perlu banyak pengaturannya dan penyesuaiannya dan seperti apa formatnya," tukasnya.

Namun sebaliknya ada nilai baik jika Depok bergabung ke DKI Jakarta, seperti secara kapasitas anggaran tentunya akan jadi lebih besar. Sehingga bisa terjadi percepatan pembangunan di Depok.

Kontributor : Supriyadi

Load More