Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Kamis, 26 September 2019 | 12:08 WIB
Pelajar menghindari gas air mata saat terlibat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Jalan Layang Slipi, Jakarta, Rabu (25/9). [Suara.com/Arya Manggala]

SuaraJabar.id - Ratusan pelajar dari sejumlah sekolah dikabarkan ikut dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor DPR/MPR, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/9/2019) kemarin.

Aksi yang berujung ricuh itu menjadi catatan pihak aparat kepolisian kepada pemerintah daerah, pihak sekolah dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Setidaknya, dari Bekasi tercatat ikut dalam aksi yang berujung ricuh diantaranya SMK Teratai Putih Kota Bekasi, Satoe Bekasi, SMA Negeri 3 Tambun Selatan, SMK Negeri 1 Bekasi dan SMK Patriot 2 Kota Bekasi.

Terkait hal itu, jurnalis Suara.com pun mencoba mengkonfirmasi di SMK Patriot 2 Kota Bekasi, Kamis (26/9/2019). Namun akses masuk dibatasi oleh pihak sekuriti sekolah.

Baca Juga: Melawan Disemprot Water Cannon, Anak STM ke Polisi: Woy, Buku Gue Basah!

Pria yang mengaku bernama Bambang itu melarang wartawan untuk melakukan tugas peliputan di sekolah tersebut dengan dalih sedang berlangsung Ujian Tengah Semester (UTS).

"Tidak boleh, saya pastikan tidak ada dari sekolah ini yang ikut aksi di Jakarta, sudah ya jangan masuk, enggak ada pelajar dari sini, soal nama dicatat di Polda itu cuma bisa-bisaan saja," kata Bambang.

Jurnalis Suara.com pun akhirnya mencari konfirmasi kepada pihak SMK lain yang nama sekolahnya ikut tercatat di kepolisian terkait demo rusuh di Jakarta. 

Bidang Kesiswaan SMK Teratai Putih, Agnia memastikan jika anak didiknya tidak ikut dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung DPR.

"Tidak ada siswa kami yang ikut dalam aksi itu," kata Agnia kepada Suara.com.

Baca Juga: Diajak Dialog, Massa STM: Kami Tak Sudi Salaman dengan Polisi

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya pihak sekolah sudah mendapatkan kabar jika ada mobilisasi pelajar untuk turun dalam aksi penolakaan RUU KUHP yang akan disahkan oleh DPR.

Load More