SuaraJabar.id - Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Pakuan di depan Mako Polresta Bogor Kota, berakhir dengan kericuhan.
Dari pantauan Suara.com, para mahasiswa tersebut tiba di Mako Polresta Bogor Kota sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan membawa berbagai spanduk dan replika keranda mayat, mereka melakukan orasi dengan pengawalan cukup ketat dari aparat kepolisan.
Di tengah orasinya, para mahasiswa mendadak membakar ban bekas. Polisi yang melihat hal tersebut, langsung mendekat berupaya memadamkan kobaran api namun dihalangi oleh mahasiswa.
Akhirnya, kericuhan mahasiswa dengan aparat pun tak terhindarkan. Polisi pun sempat mengamankan salah satu mahasiswa yang diduga provokator.
Baca Juga: Mahasiswa UHO Tewas Tertembak dalam Aksi di Kendari, Nasir: Periksa itu
"Jangan ambil teman saya, keluarin!," teriak mahasiswa kepada aparat, Jumat (4/10/2019).
"Tenang dulu, tenang," sahut Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser kepada mahasiswa.
Beruntung, kericuhan tidak berlangsung lama setelah polisi menenangkan mahasiswa dan mengembalikan rekannya yang sempat diamankan. Mereka lalu diajak bermediasi di dalam Aula Polresta Bogor Kota.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa mahasiswa PMII Universitas Pakuan Bogor tersebut yakni menuntut polisi mengusut tuntas atas meninggalnya seorang mahasiswa karena tertembak di Sulawesi Tenggara.
Mereka juga menuntut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian turun dari jabatannya karena dinilai gagal menjalankan tugasnya mengayomi masyarakat.
Baca Juga: Enam Polisi Berstatus Terperiksa Terkait Kasus Tewasnya 2 Mahasiswa UHO
Lebih lanjut, Hendi mengaku terpaksa mengamankan salah satu mahasiswa itu karena trauma aksi demo di Cianjur yang membakar anggota polisi beberapa waktu lalu.
"Terakhir mereka membakar ban, lalu ditemukan ada membawa bensin kemudian kita amankan. Kita antisipasi demo di Cianjur, itu luka mendalam bagi kami. Kejadian Cianjur demo tiba-tiba bakar ban, mau dipadamkan ada yang lempar bensin jadi kebakar polisinya," katanya.
Meski demikian, mahasiswa yang diamankan telah diserahkan kembali ke rekannya. Pihaknya hanya memberi pemahaman kepada mahasiswa tersebut.
"Tidak ada yang ditahan tadi sudah kita kembalikan cuma kita beri pemahaman saja," jelas Hendri.
Polisi dan mahsiswa pun juga sudah melakukan mediasi terkait isi demo tersebut. Ia pun berharap agar aksi demo ke depan di Kota Bogor tidak disertai dengan aki bakar ban atau anarkis lainnya.
"Demokrasi silahkan sampaikan suaranya. Cuma hal-hal yang melanggar membakar ban, mengganggu ketertiban umum coba dipahami. Tadi sudah mediasi, sudah ada kesepakatan mereka juga minta maaf telah melakukan aksi bakar ban," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
BRI Kucurkan Dana ESG untuk Energi Terbarukan dan Pembiayaan Hijau
-
Mau Saldo DANA Gratis Rp500 Ribu? Simak Cara dan Rahasia untuk Mengklaimnya!
-
Nekat Terobos Banjir di Deltamas, Puluhan Motor dan Mobil Kandas, Arus Lalu Lintas Macet Parah
-
Solusi Cepat Saat Listrik Padam! Bayar Tagihan Pakai DANA Kaget, Ada Link Saldo Gratis Hari Ini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!