SuaraJabar.id - Wacana pemekaran wilayah Jakarta yang melibatkan Bekasi untuk bergabung dengan ibu kota telah lama bergulir. Untuk menguji wacana itu, Media Survei Nasional (Median) melakukan survei untuk mengetahui apakah masyarakat Bekasi sendiri setuju dengan wacana itu.
Survei dilakukan pada 21 September sampai 5 Oktober 2019 dengan junlah responden 500 orang warga Kota Bekasi dan 500 orang DKI Jakarta dengan tema 'Persepsi Penduduk Kota Bekasi dan DKI Jakarta Atas Rencana Penggabungan Kota Bekasi dan DKI Jakarta'.
Metode penelitian yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar 4,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, 60,6 persen warga Bekasi ternyata mendukung rencana kotanya bergabung dengan Jakarta. Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan mayoritas warga Bekasi menjawab setuju ketika ditanya soal rencana itu.
Baca Juga: Wacana Gabung DKI, Pemprov Jabar Naikkan Jumlah Dana Hibah ke Kota Bekasi
"Hasil survei ditemukan bahwa sebanyak 60,6 persen warga Kota Bekasi setuju jika Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta. Hanya sebesar 11,4 persen warga saja yang tidak setuju," kata Rico Marbun dalam keterangan pers tertulis, Rabu (16/10/2019).
Dari data survei yang diterima, 26,0 persen responden mengatakan tidak tahu. Selain itu, 71,2 persen warga Bekasi juga sudah mengetahui adanya rencana tersebut.
"Ternyata sebanyak 71,2 persen warga Kota Bekasi mengetahuinya. Hanya sebesar 28,8 persen warga yang tidak mengetahui isu tersebut," kata Rico.
Survei itu juga menelusuri alasan mengapa warga Bekasi setuju kotanya bergabung dengan Jakarta. Hasilnya, kebanyakan beralasan karena Bekasi lebih dekat dengan Jakarta dibandingkan Bandung.
"7,8 persen menganggap akan lebih maju dan berkembang, 7,8 persen setuju dengan usulan pemkot Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta, 5,8 persen menganggap lebih strategis dengan DKI Jakarta, dan 5,8 persen ingin mengatasi pengangguran," jelas Rico.
Baca Juga: Baru Dilantik, Anggota DPRD Kota Bekasi Ini Setuju Gabung Jakarta, Tapi...
Rico menyebut kebanyakan warga yang setuju merupakan masyarakat dengan usia produktif, yakni 17-50 tahun. Menurutnya pada dasarnya warga Bekasi menyambut rencana ini dengan tujuan yang baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024