Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 23 Oktober 2019 | 05:30 WIB
Ilustrasi anak korban pelecehan seksual (Shutterstock).

SuaraJabar.id - Seorang mahasiswi dari salah satu universitas di Yogyakarta menjadi korban pelecehan seksual oleh orang tak dikenal saat menonton konser di Downtown Walk Mal Summarecon Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Wanita berinisial FP (22) ini menjadi korban pelecehan seksual saat menonton konser Band Feast pada Sabtu (19/10/2019) malam.

Kepada Suara.com, FP bercerita jika jadwal konser Feast itu on stage mulai pukul 20.00 WIB. Namun, ia bersama dengan teman prianya tiba di lokasi sekira pukul 17.00 WIB.

Tujuan FP bersama teman prianya datang lebih awal agar mendapatkan posisi terdepan menikmati konser band favoritnya. Benar saja, saat waktu menunjukan pukul 19.30 WIB atau 30 menit sebelum konser dimulai, area Downtown Walk Summarecon Bekasi sudah disesaki penonton.

Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual di Kereta Temui Pihak PT KAI, Ini Hasilnya

FP yang sudah datang lebih awal dengan para fans lainnya memilih tetap berada depan. Saat itulah terjadi tindakan pelecehan seksual yang dialami FP.

"Jam 20.10 WIB Feast mulai ada di panggung, mulai tampil. Dari awal tampil sudah langsung pada moshing dan crowdsurfing. Lagu kedua mulai main, payudara kiri saya teremas, kalau diraba itu kan nyenggol atau nyentuh gitu ya. Saya mikir saya halu(sinasi), mas karena di tempat konser enggak sengaja kesenggol kadang sering. Tapi ternyata itu intens dan saya kaget," ungkap FP saat dihubungi Selasa (22/10/2019).

Tak hanya sekali, pelaku yang belum diketahui identitasnya itu bahkan kembali mengulang perbuatan mesumnya. Pelaku melancarkan aksinya saat personel Band Feast sedang berdialog secara langsung kepada para fans.

"Sebelum lagu ketiga dimulai, personel (Feast) dialog sama penonton. Saat itu yang kedua kalinya pelaku melakukan tetapi bagian bokong. Nah, saat lagu ketiga mulai, dilakukan lagi yang ketiga kalinya bagian bokong juga. Selepas lagu ketiga selesai, saya mundur sama perempuan samping saya dan teman pria saya," jelas dia.

Sampai hari ini, FP belum mengetahui siapa pria atau pelaku yang melakukan perbuatan tak senonoh itu. Hanya saja, ia memastikan jika pelaku bukan teman pria yang datang bersamanya.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual di MRT Akan Diseret ke Ranah Hukum

Dalam cerita dan foto FP yang viral dijagat maya. Terdapat dua pria lain di belakang teman prianya. Namun, FP tidak mau berspekulasi dan menuduh dua foto yang tertangkap dalam kamera.

"Sejujurnya mas, saya pun sampai saat ini belum menuduh siapa-siapa di antara laki-laki di belakang teman pria saya. Curiga tentu pasti ada. Tapi gimana ya mas, keadaan sesak kayak gitu, pun yang saya curugai atau saya tuduh takutnya bukan pelakunya, atau juga sebaliknya," tutur FP.

Ia mengatakan, saat mundur bersama teman prianya. Terdapat dua pria yang maju menggantikan posisi FP dan teman prianya itu. Ia belum mengetahui pasti siapa pria di belakangnya itu.

"Pokoknya yang ada dibelakang saya entah itu siapa maju gitu," imbunya.

Dilaporkan ke Polisi dan Dicabut

Pasca cerita FP yang viral di media sosial, ia melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Polsek Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).

"Saya melapor tadi pagi (Selasa, 22/10/2019), saya dihubungi secara pribadi oleh Kanit Reskrim (Polresta Bekasi) yang dapat kabar, ada baiknya jika terjadi tindak pidana yang merugikan, untuk segera melapor dan membuat delik aduan," ungkap dia.

Saat melapor, FP kembali ditemani oleh teman prianya itu. Namun saat di kantor polisi, FP menarik niatnya untuk meneruskan kasus yng dialaminya ke ranah hukum pidana.

"Karena banyak hal dan suatu alasan dan setelah berunding dengan banyak pihak, akhirnya saya membuat surat pernyataan di kepolisian bahwa kasus ini saya anggap clear dan tidak ditangani secara hukum lebih lanjut," tegas FP.

Sejatinya, secara pribadi, FP tidak mempunyai niat melapor karena baginya sudah cukup menguras energi. Karena dorongan pihak kepolisian lah FP datang ke Polsek Bekasi Utara.

"Oleh karena itu, tadi pagi saya laporan ke penyidik, siang saya bertemu secara pribadi dengan Kanit Reskrim didampingi teman pria saya. Akhirnya setelah saya pikir lagi, karena suatu dan lain banyak hal, akhirnya saya memilih membuat surat pernyataan bahwa masalah tidak diteruskan. Walaupun saya masih menunggu itikad baik pelaku meminta maaf ke saya secara pribadi saja," katanya.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More