SuaraJabar.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan hutan Taman Wisata Alam Gunung Guntut, Kabupaten Garut Jawa Barat hingga kini terus diidentifikasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Langkah tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai berbagai penyebab dan berbagai kawasan hutan yang terdampak bencana kebakaran selama musim kemarau lalu.
"Pemantauan ini dilakukan untuk mengumpulkan data luasan terbakar, melacak jalur api, identifikasi hotspot, penyebab kebakaran dan kondisi tutupan vegetasi yang terbakar," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Garut BBKSDA Dodi Arisandi seperti dilansir Antara di Garut pada Minggu (3/11/2019).
Ia menuturkan, BBKSDA Jawa Barat melalui Seksi Wilayah Konservasi V Garut telah melakukan pemantauan langsung pascakebakaran di Gunung Guntur Blok Citiis sejak 28 Oktober 2019.
Baca Juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Hutan di Gunung Guntur
"Pemantauan dilakukan dengan menggunakan drone DJI Mavic Pro, lokasi kebakaran berada di Blok Citiis TWA Gunung Guntur dan di cagar alam," katanya.
Ia menyebutkan, pemantauan mulai dari Pos Jaga 3 Kawah Kamojang sampai Leuweung Hejo puncak Gunung Guntur yang diketahui kobaran api telah membakar alang-alang, dan beberapa jenis perdu lainnya seperti harendong, cantigi dan sebagainya, sedangkan jenis pohon didominasi pinus.
Luas areal hutan yang terbakar di Gunung Guntur, kata dia, hasil identifikasi, diperkirakan kurang lebih seluas 89,88 hektare tersebar di kawasan itu.
Kepala Bidang Konservasi Wilayah III Ciamis Andi Witria Rudianto, menambahkan, Konservasi V Garut telah melakukan identifikasi pascakebakaran hutan yang nantinya akan menjadi data agar ke depan tidak ada lagi kebakaran hutan di Garut.
"Kita akan perkuat deteksi dini dan kegiatan penyuluhan serta sosialisasi kepada masyarakat," katanya.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Melanda Gunung Guntur
Andi berharap masyarakat berperan aktif untuk menjaga agar bencana kebakaran hutan tidak terjadi kembali, karena kebakaran tersebut akan merugikan banyak pihak.
"Akan merugikan semuanya bila terjadi kebakaran," katanya.
Berita Terkait
-
BPBD Sebut Garut Dikelilingi Kebakaran Hutan
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Sumsel Telah Tumpahkan 77,9 Juta Air Sejak Juli
-
Karhutla di Jatim Hanguskan 3.400 Hektare, BPBD Jatim: Kebakaran Terparah
-
Perbukitan di Kota Cilegon Terbakar Enam Jam, Kobaran Api Dekati Permukiman
-
Kebakaran Lahan di Pinggir Tol Tangerang-Merak, Pengemudi Diimbau Hati-Hati
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Motor Bebek Bekas Rp3 Jutaan, Terkenal Handal di Segala Medan
-
3 Sosok Perempuan di Karier Jay Idzes Pemain Berbandrol Rp130 M
-
Menperin Sebut Perang Iran-Israel Bisa Bikin Industri Dalam Negeri Kocar-kacir
-
Skuad Timnas Indonesia U-23 Dianggap Janggal, Media Vietnam Sorot Gerald Vanenburg
-
Rekomendasi 7 Motor Matic Bekas Murah Rp3 Jutaan, Performa Tangguh buat Aktivitas Harian
Terkini
-
5 Berita Dedi Mulyadi Terpopuler, Sindir Dana Hibah Ridwan Kamil hingga Kena Tilang ETLE
-
Mudah dan Aman! Klaim DANA Kaget Ratusan Ribu Hari Ini Untuk Warga Jabar
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar