Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Senin, 18 November 2019 | 15:14 WIB
Dandim Bekasi Letkol Rama Pratama, Kapolres Bekasi Kombes Indarto, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Ketua Resto Gibas Kota Bekasi Deni M Ali di lingkungan Kantor Wali Kota Bekasi. [Suara.com/M Yacub]

SuaraJabar.id - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai bentrok antara dua organisasi masyarakat (Ormas) yang terjadi baru-baru ini karena masalah pribadi. Hal itu diketahui setelah ia mengikuti rapat dengan pihak kepolisian.

"Yang bentrok itu sebetulnya antar pribadi hanya dibawa-bawa ke ormas, saya kan kemarin ikut rapat di Polres," ujar Rahmat, Senin (18/11/2019).

Rahmat kembali menyinggung akan adanya pemberdayaan bagi anggota seluruh Ormas yang ada akibat kejadian ini. Menurut dia, hal tersebut adalah tugasnya sebagai bagian dari pemerintah.

"Makanya kan pemerintah juga semua tugasnya untuk memberdayakan, diajak untuk berikan rasa aman untuk semua," kata dia.

Baca Juga: Polisi Ringkus 4 Pengeroyok Anggota FBR, Satu Tewas Didor

Meski demikian, ia menilai perselisihan tersebut sudah diselesaikan. Bahkan, apabila ada yang melanggar hukup pihak kepolisian akan segera ditindak.

"Kalau ada yang melakukan ternyata bertentangan dengan hukum Saya dan Kapolres sepakat ambil tindakan hukum," kata dia.

Salah satu posko atau base camp salah satu ormas dirusak massa saat bentrok dua ormas di Bekasi terjadi pada Minggu (17/11/2019) dini hari. (Suara.com/Yacub)

Secara terpisah, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bekasi, Nuryadi Darmawan, meminta seluruh elemen masyarakat agar bersatu menjaga persatuan dan membumikan nilai-nilai Pancasila di Kota Bekasi.

Hal ini menyusul adanya bentrokan antar Ormas yang mengakibatkan jatuhnya korban pada, Minggu (17/11/2019) dini hari kemarin.

Bentrokan antara Ormas Forum Betawai Rempug (FBR) dengan Pemuda Pancasila (PP) itu terjadi di Jalan RA Kartini, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Anggota FBR Tewas Dibacok di Tanjung Duren

Akibatnya, satu anggota ormas dengan inisial S (40), mengalami luka parah pada bagian pelipis mata akibat dikeroyok oleh sejumlah anggota ormas. Kedua Ormas sempat saling serang dengan merusak sejumlah sekretariat di masing-masing wilayah.

Load More