SuaraJabar.id - Penambangan liar di kawasan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dianggap menjadi penyebab terjadinya longsor di daerah itu beberapa waktu lalu. Sebagai bentuk pencegahan pemerintah akan mengalihkan pekerjaan para penambang liar itu.
Hal itu diketahui setelah Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, KLHK, Bupati Bogor Ade Yasin, dan Dandim Bogor melakukan tinjauan ke lokasi bencana.
Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE-KLHK) Wiratno mengatakan, pihaknya sudah memiliki data jumlah penambang illegal di kawasan itu.
Menurutnya berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, para pekerja akan dicarikan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan penambangan.
Baca Juga: Korban Longsor Bogor Akan Direlokasi, Dapat Rumah Gratis
Selain itu, lubang bekas tambang di lokasi juga akan ditutup. Sebab, jika kegiatan penambangan dilanjutkan, kejadian longsor serupa bisa terjadi lagi dan kandungan merkuri akan tersebar.
"Kita kerja berpadu sinergi penutipan tambang dan pengalihan ekonomi masyarakat bukan tambang. Karena tambang berbahaya, mercurinya kemana-mana," ujar Wiratno di Bandara Halim Perdana Kusuma usai melakukan peninjauan, Sabtu (18/1/2020).
Menurut Wiratno, tambang ilegal itu sudah pernah ditutup sebelumnya. Namun para pekerja malah tetap melanjutkan penambangan meski telah ditutup.
"Sudah pernah gakum penutupan tambang 1993, 2019 tu sama-sama Dirgakum tertibkan tambang," katanya.
Pengalihan pekerjaan, kata dia, bisa menjadi solusi agar ke depannya kegiatan penambangan tak lagi dilakukan. Pasalnya jumlah pekerja tambang ilegal ini sangat banyak, mencapai 1.500 orang.
Baca Juga: Atasi Banjir di Kawasn Bogor dan Sekitarnya, Waduk Cijurey Bakal Dibangun
Untuk diketahui, bencana yang terjadi di Sukajaya terjadi pada Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, terjadi hujan deras yang membuat Sungai Cidurian Kabupaten Bogor meluap dan mengakibatkan beberapa wilayah sekitarnya banjir dan longsor.
Berita Terkait
-
Ibis Styles Bogor Raya Suguhkan Liburan Keluarga Stylish dan Seru: Akses Mudah, Desain Menawan
-
Emas Antam Ludes Diserbu di Bogor! Panik Buying atau Investasi Cerdas?
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Bukan Cuma IM57+ Institute, KPK Turut Dampingi Penyidik yang Digugat Rp2,5 Miliar
-
Eks Anggota Bawaslu Penyuap Gugat Penyidik KPK, Ada Apa? Ini Kata KPK
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura