SuaraJabar.id - Pemerintah pusat tengah mengupayakan penanggulangan pasca-longsor di kawasan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rencananya di lokasi bencana itu akan dilakukan reforestisasi atau penghijauan kembali.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, penghijauan kembali ini berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mewujudkannya.
"Sesuai dengan perintah bapak presiden, BNPB bersama dengan KLHK untuk melakukan reforestasi," ujar Doni di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2020).
Doni menjelaskan, penghijauan ini dilakukan tidak hanya sekadar menanam pohon. Tanaman yang akan ditanam nantinya juga memperhatikan dampak ekologis dan ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Tambang Liar Penyebab Longsor di Bogor, Pemerintah Carikan Pekerjaan Baru
Karena itu, ia akan berkonsultasi bersama sejumlah pakar tumbuhan dari berbagai pihak untuk menentukan jenis pohon yang cocok dengan tujuan reforestisasi ini.
"Mana daerah yang boleh ditanami dengan tanaman vetiver dan mana nanti yang dikombinasikan dengan jenis tanaman keras yang punya nilai ekonomis tapi juga berfungsi ekologis," katanya.
Menurutnya, pohon yang memikiki dampak ekonomis sekaligus bisa mencegah longsor seperti durian dan alpukat. Sementara tumbuhan dengan dampak ekologis yang baik seperti ketapang, beringin dan jenis-jenis pohon besar lainnya.
"Termasuk juga jenis-jenis tanaman jangka pendek yang kelak diharapkan bisa menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat antara lain seperti kapulaga, porang," katanya.
Untuk menunjang perekonomian masyarakat agar tak ada lagi penambangan liar, ia juga akan bekerja sama dengan perusahaan yang memanfaatkan tanaman tersebut seperti pekerjaan di bidang jamu. Menurutnya konsep jangka panjang penghijauan kembali ini merupakan solusi permanen bagi warga Sukajaya.
Baca Juga: Korban Longsor Bogor Akan Direlokasi, Dapat Rumah Gratis
"Solusi permanen baik untuk kepentingan ekosistemnya termasuk juga kepentingan masyarakatnya ya, sosial ekonomi masyarakat. Termasuk juga perilaku," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Akses Mudah dan Bernuansa Alam, Novotel Bogor Golf Resort & Convention Center Siapkan Liburan Elegan
-
Ibis Styles Bogor Raya Suguhkan Liburan Keluarga Stylish dan Seru: Akses Mudah, Desain Menawan
-
Emas Antam Ludes Diserbu di Bogor! Panik Buying atau Investasi Cerdas?
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Bukan Cuma IM57+ Institute, KPK Turut Dampingi Penyidik yang Digugat Rp2,5 Miliar
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura