SuaraJabar.id - Warga Kampung Rawa Roko RW 25, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, menggelar aksi protes lantaran diduga adanya alih fungsi rumah tinggal menjadi gereja. Dalam aksi yang digelar pada Rabu (22/1/2020) malam tersebut, warga bersikeras menolak adanya tempat beribadah tersebut.
Dari informasi yang dihimpun Suara.com, jemaat tersebut berasal dari GPIB Pilar Asih yang berada di sebuah ruko Jalan Raya Narogong Indah, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Umat GPIB tersebut diketahui hendak melaksanakan HUT Gereja di sebuah rumah tinggal yang berada di Kampung Rawa Roko.
Namun, niatnya melakukan ibadah sekaligus merayakan HUT Gereja di Rawa Rokok urung terlaksana, lantaran warga setempat sejak pukul 18.00 WIB malam sudah berkumpul. Satu persatu jemaat yang datang dipaksa untuk tidak memasuki kawasan itu.
Warga Kampung Rawa Rokok RT 02/25 Sanun (53) mengatakan, penolakan tersebut dilakukan lantaran belum memiliki izin. Warga baru mengetahuinya ketika melihat adanya aktivitas yang tak biasa pada sore hari.
Baca Juga: Tempat Ibadah di Mangir Lor Tak Perlu Izin, Gemayomi Jelaskan Alasannya
“Ada yang selidiki katanya ada acara HUT Gereja. Dari situ warga mulai bereaksi dan melakukan aksi di depan lokasi,” kata Sanun di kediamannya, Kamis (23/1/2020).
Sanun menjelaskan, bangunan rumah dengan halaman yang luas itu sebelumnya ditempati seorang pendeta. Namun, kekinian sudah tidak ditinggali lagi. Beberapa waktu lalu, di lokasi yang sama diadakan kegiatan-kegiatan kecil.
“Bangunan rumah itu sudah lama, tapi belum pernah ada ibadah umat nasrani, paling setiap sabtu pagi itu ada acara senam. Itu setiap pagi,” jelasnya.
Terpisah, istri Ketua RT 01/25 Acep Santoso, Eni Susilowati (40) mengatakan, aksi tersebut dilakukan oleh pemuda, ibu-ibu dan bapak-bapak.
“Ada lima RT yang ikut di RW 25. Tapi tidak anarkis, hanya dua jam demonya. Terus kita mediasi sama polisi dan pihak gereja (jemaat),” katanya.
Baca Juga: Tempat Ibadah Terlalu Banyak, Pemkab Bantul Berencana Berlakukan Moratorium
Eni menjelaskan, sebenarnya sudah ada perjanjian yang telah disepakati antara warga dan jemaat dari GPIB Pilar Asih Bekasi. Isinya adalah tidak diperbolehkan adanya kegiatan ibadah di lokasi tersebut.
“Perjanjian itu sudah diketahui oleh polisi juga kan. Dan warga serta pihak gereja juga sudah menyepakati berasama. Perjanjiannya itu sekitar satu tahun lebih. Nah kemarin makanya warga marah karena pihak gereja melenceng dari kesepakatan,” katanya.
Alasan warga menolak adanya tempat peribadatan tersebut, lantaran tidak jauh dari lokasi terdapat masjid dan musala. Menurut warga, akan mengganggu kenyamanan umat muslim ketika beribadah.
“Belakang itu kan ada masjid sama musala, ya warga menolak saja karena izin dari bangunan itu adalah tempat tinggal bukan tempat ibadah.”
Sementara itu, saat dikonfirmasi perihal aksi protes dari warga, pihak GPIB Pilar Asih Bekasi membantah adanya aksi tersebut. Pria yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan bahwa tidak ada demonstrasi atau pergerakan massa.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Desain Mirip iPhone Boba Tiga, Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Dedi Mulyadi Jamin Utang BPJS Kesehatan Jabar Rp335 Miliar Beres di APBD Perubahan 2025
-
Waspada! Gempa Lembang Tak Picu Peningkatan Aktivitas, Tapi Tangkuban Parahu Simpan Potensi Erupsi
-
Perpindahan Halte TransJabodetabek ke Botani Square: DPRD Jabar Desak Kesiapan Penuh
-
AgenBRILink Jadi Ujung Tombak Inklusi Keuangan BRI
-
Didukung BRI, Casa Grata Bawa Camilan UMKM ke Pasar Global