SuaraJabar.id - Sahata, ayah dari Ariyanto (21) terdakwa dalam kasus pemukulan terhadap anggota Polresta Bogor Kota di Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor mengungkapkan kronologi sang anak pamit untuk pergi demo ke Jakarta hingga akhirnya ditangkap polisi.
Ia bercerita, awalnya sang anak yang bekerja sebagai karyawan sebuah minimarket itu pamit kepadanya untuk mengikuti aksi demo di Jakarta menuntut dibatalkannya RUU KPK dan KUHP pada Rabu 25 September 2019 lalu.
"Pamit tuh ke saya mau ikut demo ke Jakarta, kata saya gak usah, kamu kan udah kerja, ya kerja aja," kata Sahata, saat ditemui Suara.com, di Pengadilan Negeri (PN) Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/1/2020).
Dua hari kemudian setelah percakapan tersebut, Sahata justru mendapatkan kabar dari rekan Ariyanto bahwa anaknya ditangkap oleh pihak kepolisian saat hendak mengikuti aksi demo ke Jakarta.
Baca Juga: Pukul Polisi Bogor, Ariyanto ke Majelis Hakim: Saya Kesal Ditabrak
Dari keterangan rekannya itu, Ariyanto ditangkap karena diduga telah memukul anggota Polresta Bogor Kota yang hendak membubarkannya di Jalan Jalak Harupat, Kelurahan Sempur, Kota Bogor.
"Katanya temennya ini mah ya, dia mau berangkat ke Jakarta, tapi di Stasiun Bogor keretanya gak jalan, terus balik di jalan itu ada polantas nabrak, dia (Ariyanto) mukul. Itu cerita temennya ya," ungkapnya.
Berbagai cara pun telah ditempuhnya bersama keluarga untuk berdamai dengan anggota kepolisian yang dipukul Ariyanto agar anaknya bisa terlepas dari jeratan hukum. Namun, hal tersebut hanya sia-sia.
"Saya udah mondar-mandir ke polisi, biar ini (kasus) gak lanjut tapi tetep gak bisa. Saya sampai sujud-sujud ke polisi juga gak bisa, ke kanit ini gak bisa, ke kanit itu gak bisa, katanya lanjut sidang saja," ujar dia.
Sebut Kerap Dimintai Uang hingga Dipukuli
Baca Juga: Naik Motor, Siswa SMA di Bogor Tewas Disabet Celurit
Kekecewaan keluarga Ariyanto tak sampai di situ saja. Ibunda terdakwa, Murhani mengaku kerap dimintai sejumlah uang selama anaknya mendekam di penjara dengan alasan untuk kamar hingga makan.
"Pokoknya dua bulan kurang itu saya habis sekitar Rp 5 jutaan. Setiap besuk, setiap ke sana dimintain, katanya buat uang kamar, uang makan, sabun. Padahal sabun juga saya bawain," ucap Murhani.
Uang itu, diminta langsung oleh kepala kamar tahanan melalui pesan Whatsapp. Meski demikian, ia tidak tahu menahu, benar tidaknya uang yang diminta memamg untuk kebutuhan anaknya di penjara.
"Yang mintain katanya kepala kamar Whatsapp ke saya. Kadang langsung, ada juga ditransfer. Tapi gak tahu gimana lah, pokoknya uang terus," tambahnya.
Selain itu, Murhani mengaku sempat melihat kondisi wajah Ariyanto di dalam penjara babak belur hingga sulit dikenali. Ia pun meminta obat kepada polisi namun tidak diberikan dengan alasan tidak ada.
"Sempet gak ngenalin anak saya, ditanya kenapa diem aja. Saya minta obat sama polisi gak bisa katanya, di sini gak ada obat. Saya tolongin dong biar anak saya salah, anak saya rakyat sampai begini," tandasnya.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Turis Jepang Kapok Berkunjung ke Kota Bogor Gegara Pengamen Marah-marah di Angkot
-
Ajak Masyarakat datang ke TPS 27 November, Habib Nabil Bicara Nasib Masa Depan Bogor
-
Gara-gara Ikut Kampanye, ASN Pemkab Bogor Dilaporkan Bawaslu ke BKN RI
-
Hari Terakhir Kampanye, Rudy-Jaro Ade Gelar Sembako Murah di Sirkuit Sentul
-
Pas Band Guncang Sirkuit Sentul saat Kampanye Akbar Rudy Susmanto
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tenang Sikapi Hasil Quick Count
-
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
-
Bawaslu Kota Tasikmalaya Telusuri Dugaan Praktik Politik Uang
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II
-
Sempat Terhenti Gara-gara Warga Coblos Dua Kali, Pemungutan Suara di TPS 09 Karawang Dilanjutkan