SuaraJabar.id - Selain memeriksa saksi ahli, Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) juga melakukan penyidikan kepada tujuh anggota Sunda Empire. Menurut pengakuan kepada petugas, mereka tergiur iming-iming uang dan dijanjikan kesejahteraan oleh petinggi Sunda Empire.
“Intinya di dalam pemeriksaan, anggota yang mengikuti Sunda Empire ini tergiur dengan harapan setelah ada pencairan deposito dari Bank Swiss yang deposito 500 juta US dolar,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga di Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta pada Selasa (4/2/2020).
Dengan iming-imimg tersebut, jelas Saptono, anggota Sunda Empire berharap mendapatkan kesejahteraan dari pencairan deposito uang di Bank Swiss.
“Harapannya bisa mendapatkan uang dari situ, sehingga tertarik mengikuti Sunda Empire,” katanya.
Baca Juga: Polda Jabar Periksa Lima Saksi Ahli Terkait Kasus Sunda Empire
Deposito 500 juta dolar yang diklaim oleh seorang petinggi Sunda Empire Nasri Bank dijanjikan untuk mensejahterakan rakyat dan membentuk Sunda Empire, agar uang tersebut bisa dicairkan dari Bank Swiss.
“Yang 500 juta US dolar ini menjadikan motif bagi tersangka NB, jadi dengan harapan dengan membentuk Sunda Empire untuk melakukan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, mensejahterakan masyarakat diharapkan deposito yang 500juta US dollar ini bisa cair.”
Terkait dengan dana deposito senilai 500 juta US dollar yang diklaim oleh salah satu petinggi Sunda Empire Nasri Bank, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat akan menghubungi pihak Kedutaan Swiss untuk mencari tahu kebenarannya.
“Nah ini ke depan kita masih akan ambil keterangan dari kedutaan Swis yang terkait dengan dokumen deposito yang 500 juta US dollar,” ujarnya.
Terkait dengan banyak munculnya fenomena kerajaan-kerajaan saat ini, Saptono mengungkapkan masyarakat harus waspda terhadap penipuan dan iming-iming yang dijanjikan.
Baca Juga: Resmi Tersangka di Polda Jabar, Petinggi Sunda Empire: Kami Hargai Hukum
“Banyak dari fenomena-fenomena timbulnya kerajaan atau muncul isu-isu kerajaan baru yang patut diwaspadai modus yang mereka lakukan ujung-ujungnya uang.”
Berita Terkait
-
Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang Terkuak, Ini Penjelasan Polda Jabar
-
Drama Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Kabareskrim: Kami Tak Bisa Paksakan Tersangka
-
Acungkan 2 Jempol, Momen Pegi Setiawan Disambut Bak Selebriti usai Bebas: Diarak Warga Pakai Rebana
-
Usai Bebas, Pegi Setiawan Siap Pasang Badan Bela Saka Terpidana Kasus Vina yang Ajukan PK: Saya Bersedia
-
Pegi Setiawan Beberkan Perlakuan Orang-orang di Rutan, Ada Penjaga Minta Lebih Dekat dengan Allah
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?