SuaraJabar.id - Harga bawang putih di beberapa pasar tradisional Kota Bandung sempat melonjak dua kali lipat dari harga normal, yakni dari Rp 32 ribu naik hingga Rp 60 ribu per kilogram.
Dari hasil penggalian informasi yang dilakukan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Bandung Elly Walsiah terungkap bahwa lonjakan harga yang terjadi beberapa waktu lalu disebabkan adanya penimbunan bawang putih yang dilakukan salah satu importir di Karawang Timur, Jawa Barat.
“Harga yang secara mendadak (naik), kemarin di mana pada akhir Januari itu harga masih di angka Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram, tetapi pada Februari lonjakannya sudah 100 persen. Dugaan kami, ternyata ada yang bermain di sini, karena harusnya stok aman sampai Maret,” ujar Elly saat ditemui di Balai Kota Bandung pada Kamis (13/2/2020).
Adanya penimbunan tersebut diketahui dari inspeksi dadakan (sidak) yang dilakukan oleh Disperindag Jawa Barat, beserta satgas pangan roda Jawa Barat pada Rabu (12/2/2020) lalu di salah satu importir yang berada di Karawang Timur. Importir tersebut dikettahui menimbun sebanyak 150 ton bawang putih.
“Dan hasilnya, setelah dicek ke lapangan betul ada 150 ton yang ditimbun oleh salah satu importir termasuk untuk ke Kota Bandung dan stok ini yang 150 ton itu harusnya bulan November harus sudah keluar, tetapi masih ada di gudangnya,” katanya.
Elly mengungkapkan, stok distribusi yang tertahan ke kota Bandung menjadi salah satu penyebab naiknya harga bawang putih.
“Ini adalah benang merahnya sudah ditemukan, salah satunya salah satu importir pemasok ke Kota Bandung ada yang menimbun stok dugaan kami yang kenapa seminggu sudah naik 100 persen harga, ini diluar kebiasaan,” ujar Elly.
Seharusnya berdasarkan stok di distributor, kebutuhan bawang putih masih cukup sampai Maret.
“Jadi ini sebetulnya berdasarkan stok yang ada ini harusnya cukup sampai bulan Maret tidak perlu ada kenaikan harga yang secara mendadak,” katanya.
Baca Juga: Tak Peduli Corona, Pemerintah Impor 103.000 Ton Bawang Putih dari China
Berdasarkan pantauan di delapan pasar tradisional, yakni Pasar Sederhana, Pasar Kiara Condong, Pasar Baru, Pasar Ancol, Pasar Palasari, Pasar Cihapit dan Pasar Ujung Berung, Elly mengungkapkan saat ini harga bawang putih sudah turun namun belum signifikan, kisaran harga bawang putih masih di angka Rp 50 ribu-an per kilogram.
“Pada hari ini harga bawang putih sudah mengalami penurunan yang pada minggu kemarin harga berkisar diantara Rp 56 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram. Hari ini rata-rata sudah dikisaran Rp 50 ribu per kilogram, jadi sudah ada penurunan, tadi pantauan kami di delapan pasar,” ujar Elly.
Dia juga menjelaskan, kebutuha bawang putih di Kota Bandung per hari mencapai 93 ton.
Kontributor : Silmi Kaffah
Berita Terkait
-
Tak Peduli Corona, Pemerintah Impor 103.000 Ton Bawang Putih dari China
-
Pakar UGM: Wabah Virus Corona Wuhan Peluang Mandiri Bawang Putih
-
Harga Bawang Putih Tembus Rp 70.000 Per Kilogram, Normalnya Rp 27.000
-
Kelangkaan Pasokan Bawang Putih Bukan karena Virus Corona, Ini Penyebabnya
-
Stok Bawang Putih Food Station Tjipinang Jaya Hanya Sampai Akhir Februari
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pengadilan Menangkan Konsumen, Perintahkan Dua Jam Tangan RM Senilai Rp 80 Miliar Diserahkan
-
BRI Peduli Hadirkan RVM di KOPLING 2025 untuk Edukasi dan Pengurangan Sampah Plastik
-
Kepala Sekolah di Bekasi 'Dipaksa' Belajar Mendalam: Nasib Pendidikan Jawa Barat Ditentukan
-
DJ Cantik Sukabumi Dilecehkan, Sempat Turunkan Volume dan Dipecat Sepihak
-
7 Fakta Mencengangkan Kasus Pengantin Pesanan WNI Asal Sukabumi