Bangun Santoso
Selasa, 03 Maret 2020 | 11:28 WIB
Ilustrasi warga membeli masker di kawasan Stasiun Bekasi. (Suara.com/Yacub Ardiansyah)

SuaraJabar.id - Sejumlah pedagang di Jalan Ir. H Juanda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi mengaku pendapatannya dari berjualan masker bertambah setelah merabaknya virus corona. Namun, mereka juga kesulitan mendapatkan masker untuk dijual kembali.


Erniyati (45), salah satu pedagang yang sudah 10 tahun berjulan di pedestrian Jalan Ir. H Juanda Bekasi mengatakan, jika masker banyak diburu oleh masyarakat. Rata-rata pembeli adalah pekerja yang menggunakan transportasi kereta api via Stasiun Bekasi.

“Memang dari segi pendapatan bertambah, tapi kita juga susah beli (belanja masker),” kata Erniyati, Selasa (3/2/2020).

Menurut dia, sulitnya mendapatkan masker karena kesediaan di toko. Di Kota Bekasi misalnya, ketersediaan masker pada pusat perlengkapan medis telah kosong sejak satu bulan terakhir.

Karenanya, Erni harus memburu masker sampai ke Pasar Pramuka, Jakarta Pusat. Di sana ia mengaku harga masker yang semula Rp 20.000 per dus dijual dengan harga Rp 150.000 sampai Rp 250.000.

“Harganya sudah mahal, malah kalau yang agak bermerek itu sampai Rp 1.500.000 per dus dengan isi masker sebanyak 10," katanya.

Sejauh ini, Erni hanya menjual dengan kisaran harga Rp 3.000- Rp 5.000 untuk satu buah masker. Harga itu diperuntukan bagi kalangan masyarakat yang berlalu-lalang di Jalan Ir. H Juanda. Erni menyebut kekosongan masker itu berasal dari distributor.

“Dari distributor kalau kata toko-toko, di Pramuka itu juga kan kadang ada, kadang juga habis. Jadi saya beli sama langganan saja, itupun kalau ada saja ya. Kemarin masih ada saya borong buat stok jual. Dicari susah masker," katanya lagi.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Baca Juga: 2 Warga Terjangkit Corona, 1 Masker di Stasiun Depok Dijual Rp 5 Ribu

Load More