SuaraJabar.id - Wali Kota Sukabumi Jawa Barat Achmad Fahmi membantah data Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyatakan dari 300 orang positif corona lewat rapid test, kebanyakan tinggal di Sukabumi. Fahmi memastikan hingga saat ini belum ada warganya yang positif terinfeksi virus corona.
Karena dari hasil pendataan hingga Senin hanya ada 66 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13 pasien dalam pengawasan (PDP).
"Masyarakat harus tenang, tapi waspada. Memang sebelum ada pemeriksaan cepat atau rapid tes COVID-19 terhadap 60 warga, tapi belum ada hasilnya," katanya di Sukabumi, Senin (30/3/2020).
Ia pun membantah bahwa kota yang dipimpinnya tersebut menjadi daerah terbanyak warganya yang tertular virus mematikan ini, setelah Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan konferensi pers yang menyebutkan dari hasil rapid tes terhadap 22 ribu jiwa ada 300 warga Jabar terinfeksi virus corona dan dari jumlah itu berasal dari Kota Sukabumi.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada serta melaksanakan imbauan dari pemerintah seperti diam di rumah, mengurangi aktivitas di luar rumah, menjaga kesejatan, kebersihan lingkungan dan keluarga seperti sesering mungkin membilas tangan dengan sanitizer atau mencuci dengan menggunakan sabun.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil rapid tes kepada 60 warga itu, apakah hasilnya ada yang positif atau tidak, tetapi berharap semuanya negatif.
Selain itu, dirinya juga tidak mengetahui jika ada lembaga lain yang melakukan rapid tes virus corona dan ditemukan adanya yang positif, tapi hingga saat ini belum ada laporan terkait pasien positif virus corona.
Lanjut dia, misalnya hasil pemeriksaan rapid tes menunjukan positif, tapi untuk meyakinkan bahwa warga tersebut benar-benar terinfeksi virus corona harus dengan menjalani pemeriksaan SWAB, sehingga rapid tes tidak bisa menentukan apakah yang bersangkutan terinfeksi atau tidak.
"Status Kota Sukabumi masih kuning dan belum naik menjadi merah karena belum ada warga positif terinfeksi COVID-19. Tapi, kami akan pantau terus perkembangannya dan tentunya melakukan pencegahan secara masif," tambahnya.
Baca Juga: Positif Corona, 7 Siswa Setukpa Lemdikpol Sukabumi Dirawat di RS Polri
Fahmi mengimbau kepada warga untuk tidak cepat percaya terhadap rumor yang beredar, apalagi sampai ada yang menyebutkan 300 warganya positif terinfeksi virus corona.
Padahal yang menjalani tes hanya 60 orang, tapi kembali lagi pihaknya tidak mengetahui jika ada lembaga lain yang melakukan rapid tes dan tidak melaporkan hasilnya, katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ingin Liga Italia Diselesaikan, Ini Saran Marcello Lippi
-
Dokter China Sebut 10 Persen Pasien Covid-19 yang Sembuh Kembali Positif
-
Nasib Sopir Bus di Tengah Wabah Covid-19
-
Sehari, 14 Orang Meninggal karena Virus Corona di Jakarta
-
Pilkada Serentak Ditunda, DPR Minta Duitnya untuk Penanganan Virus Corona
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar
-
Duet Rudy-Jaro Ade Pecah! Kompak Turun Tangan Binasakan Jutaan Rokok Ilegal di Pakansari
-
Khofifah Ajak Santri Kuasai Teknologi: Siap Bela Lirboyo, Siap Bela Indonesia!
-
Puluhan Pelajar Purwakarta Keracunan Massal Pasca Acara Merah Putih, Tiga Kritis Dirujuk ke RS