Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 31 Maret 2020 | 11:32 WIB
Ilustrasi tenaga medis. [Paolo Miranda/BBC]

SuaraJabar.id - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata murka setelah mendengar kabar ada tenaga medis yang diancam dengan pisau saat menggelar rapid test yang diikuti warga setempat.

Ancaman penodongan senjata itu diketahui dialami tenaga medis saat memeriksa warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19).

Saking geramnya, Jeje mengaku siap memidanakan warga yang dianggap telah mengancam nyawa tenaga medis karena menolak dilakukan rapid test.

“Ayo kita lawan, yang bandel atau malah mengancam kita pidanakan saja,” kata Jeje seperti dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Selasa (31/3/2020).

Baca Juga: Episentrum Corona Bergeser, Jokowi: Perketat Lalu Lintas WNA ke Indonesia

Diketahui, pelaksanaan rapid test tahap dua mulai digelar Pemkab Pangandaran. Tes COVID-19 itu juga diikuti oleh tenaga medis. Namum, ada perbuatan yang tidak menyenangkan yang dilakukan warga kepada tenaga medis yang melakukan pemeriksaan tersebut.

Jeje mengaku prihatin dengan tindakan yang dilakukan warga terhadap para tenaga medis yang melakukan pemantauan dan memberikan imbauan agar tak berada di luar rumah selama wabah Corona. Sebab, ada pula tenaga medis yang dimarah-marahi warga karena tak senang karena ditegur saat berada di luar rumah.

"Saya dapat rekaman videonya langsung, petugas medis kita dimarahi ODP. Lalu ada yang hendak melakukan rapid test, tapi si ODP-nya malah mengacungkan pisau,” kata dia.

Load More