SuaraJabar.id - Ratusan warga Jawa Barat positif virus corona setelah menjalani rapid test. Tepatnya ada 409 orang positif corona.
Rapid test dilakukan sepekan terakhir. Dari hasil rapid test yang diselenggarakan oleh Pemdaprov Jabar dan pemerintah kabupaten kota, diperoleh data hingga 31 Maret 2016 pukul 16.00, sebanyak rapid test telah dilakukan kepada 10.597 orang dengan 9.995 orang negatif, dan 409 positif.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani, mengungkapkan dari 409 warga yang diketahui positif, pihaknya akan melakukan tes lanjutan dalam bentuk test swab dan VTM. Hanya saja karena ketersediaan perangkat test swab dan VTM yang masih terbatas, maka proses tes lanjutan masih akan menunggu tersedianya perangkat test swab.
"Test swabnya dilakukan di kabupaten/kota. Bisa di rumah sakit atau di labkes kabupaten/kota, setelah dilakukan tes swab, hasil tesnya dikirim ke Labkesda Provinsi. Nanti, dari 409 positif korona ini, baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR oleh Labkesda Provinsi Jabar," ujar Berli di Bandung, Rabu (1/4/2020)
Hingga saat ini, Labkesda Provinsi Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten kota untuk diperiksa kembali. Karena ketersediaan perangkat untuk tes swab yang masih sedikit, maka Labkesda Provinsi Jawa Barat, harus berbagi dengan labkes kabupaten kota dan hanya memberikan tes swab kepada pasien yang tepat sasaran.
"Tes swab hanya diberikan kepada pasien positif berdasarkan hasil tes rapid, atau PDP," ujar Berli.
"Untuk menambah persediaan perangkat tes swab, dan VTM (Virus Transfer Media), kami juga saat ini mendapat bantuan dari Unpad dan RSHS, serta sedang meminta tambahan kepada Balitbangkes," lanjut Berli menambahkan.
Pihaknya juga akan melakukan pelacakan terkait riwayat kontak 409 warga yang dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid tes. Berli mengungkapkan pelacakan akan dilakukan oleh tim screening dari bidang PDP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan, di tingkat provinsi maupun kabupaten kota.
"Secara tupoksi, memang akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi, yang akan mencari riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP," ungkapnya.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Distribusikan 475.200 Alat Rapid Test ke Seluruh Provinsi
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang: Evakuasi Rampung, 9 KA Tertahan dan 43 Lainnya Memutar Arah