SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengatakan daerah kepemimpinannya kedatangan sekitar 70.000 orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19. Hal ini dikarenakan sudah ada 70 ribu warga dari zona merah virus corona mudik ke Jabar.
Banyaknya orang yang pulang kampung membuat Ridwan Kamil khawatir lantaran sudah ada kasus penularan virus Corona atau Covid-19 dari beberapa orang yang sudah mudik ke kampung halaman.
"Catatan kami yang sudah mudik itu sudah ada 70 ribu (orang), pak. Sudah ada 70 ribu yang mudik duluan ke Jawa Barat. Ini artinya kami mendapatkan 70 ribu ODP baru," kata Ridwan Kamil kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui telekonferensi, Jumat (3/4/2020).
Berdasarkan ketentuan yang ada, pemudik dari daerah zona merah covid-19 masuk sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP). Sehingga pemudik tersebut harus menjalani rapid test.
Ridwan Kamil mengkhawatirkan apabila ada puluhan ribu pemudik yang akan datang ke Jawa Barat lagi, maka pihaknya akan kehabisan rapid test hanya untuk melakukan tes kepada pemudik-pemudik yang datang.
Kemudian, kekhawatiran Ridwan Kamil akan adanya pemudik yang menjadi pembawa virus (carrier) sudah terbukti terjadi di Ciamis, Jawa Barat. Ia bercerita kalau ada lansia yang kini dinyatakan positif terjangkit Covid-19 karena bertemu dengan anaknya yang pulang dari Jakarta.
Lalu kasus serupa juga terjadi di Bandung, Jawa Barat di mana ada seorang istri yang baru dinyatakan positif ketika pulang dari Jakarta.
"Saya tanya apa pola kerjanya? Dia jawab istri saya kerjanya di Jakarta. Kemarin karena diliburkan dia pulang. Dia bergejala, pas di tes positif," ucapnya.
Dengan data yang ia himpun tersebut, Ridwan menuturkan kalau pihaknya akan kewalahan kalau kegiatan mudik terus berjalan seperti biasanya. Warga dengan kategori lansia, ekonomi rendah dan memiliki riwayat penyakit akan menjadi rentan terkena virus apabila pemudik masih terus berdatangan.
Baca Juga: Takut Bawa Corona, Pemudik ke Jawa Barat Akan Diperiksa Ketat
Satu hal yang sudah dilakukan mantan Wali Kota Bandung tersebut ialah terus menggelorakan kampanye kepada warganya di luar Jawa Barat untuk menunda mudik tahun ini.
"Saya sedang mengkampanyekan janganlah mudik karena akan ada intensif dua. Satu libur mudik diganti di bulan lain, kemudian penghasilan anda akan dibantu. Kalau KTP DKI oleh Pak Anies, kalau perantau tid
Berita Terkait
-
Alasan Sekjen MUI Mengharamkan Mudik di Tengah Pandemi Covid-19
-
Kutip Firman Alquran, MUI: Mudik di Tengah Wabah Corona Hukumnya Haram
-
Istana Ralat Pernyataan Jokowi Tak Larang Mudik saat Wabah Corona
-
Luhut: Anda Mudik Pasti Bawa Penyakit, Keluargamu Bisa Meninggal
-
Istana Klarifikasi Ucapan Fadjroel Jubir Presiden yang Bolehkan Warga Mudik
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
Terkini
-
Lahir dari Kas Masjid, Kini BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia
-
Kasus Video Asusila Lisa Mariana Masuki Babak Penjemputan Paksa
-
DPRD Bogor Beri 'Lampu Hijau' TPAS Galuga dengan Catatan Keras
-
Miris! Lapor Bapak Selingkuh dan Nikah Siri, Anak Pejabat Disdik Bogor Malah Telan Pil Pahit
-
Dedi Mulyadi Tancap Gas Pulihkan Citarum dan Infrastruktur Jabar di 2026