SuaraJabar.id - Stasiun Bogor masih dipadati pekerja ke kawasan Jakarta. KRL penuh diisi mereka.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebutkan KRL mencapai 110 ribu orang penumpang dalam sehari.
"Biasanya 280 ribu (penumpang), kemarin tercatat cuma 110 ribu. Meskipun masih tinggi, tapi sudah ada langkah-langkah," ujarnya usai meninjau penerapan PSBB bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto di Stasiun Bogor, Rabu (15/4/2020) pagi.
Dengan masih tingginya angka penumpang KRL, PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (PT KCI dan PT KAI) segera mengambil langkah terkait usulan lima kepala daerah yang hari ini menerapkan PSBB serentak di wilayahnya.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB di Bogor, Tak Pakai Masker dan Berboncengan di Motor
"Kemudian juga terkait permintaan lima kepala daerah, paling tidak menjadi perhatian dulu untuk PT KCI dan PT KAI untuk lebih mengetatkan pelaksanaan PSBB," kata mantan direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Ia khawatir, masih beroperasinya KRL akan membuat penerapan PSBB di sebagian wilayah Jawa Barat tidak berjalan maksimal. Padahal pemerintah sudah menggelontorkan dana besar-besaran untuk PSBB maupun sejumlah program penanganan pandemi COVID-19.
"Jangan sampai sia-sia, Pak Gubernur sudah menggelontorkan uang ratusan miliar, Pemkot menggelontorkan puluhan miliar, Pak Jokowi menggelontorkan triliunan, nanti sia-sia semua," katanya.
"Kalau PSBB-nya tidak tercapai, diulang lagi diulang lagi, keuangan negara juga saya pikir tidak mungkin sekuat itu," tutur Dedie.
Lima kepala daerah mengusulkan kepada PT KCI dan PT KAI untuk menghentikan sementara operasional KRL selama 14 hari saat PSBB.
Baca Juga: PSBB Hari Pertama, Begini Situasi Penumpang KRL di Stasiun Bogor
Lima kepala daerah tersebut adalah, Wakil Wali Kota Bogor, Wali Kota Depok, Wali Kota Bekasi, serta Bupati Bogor dan Bupati Bekasi, yang melakukan dialog dengan pimpinan PT KAI dan PT KCI, melalui video konferensi, Senin (13/4/2020).
Pemerintah Kota Bogor melakukan "check point" atau penyekatan terhadap pengguna kendaraan lintas daerah di 11 titik yang merupakan jalur lalu lintas masuk
ke Kota Bogor pada penerapan PSBB, mulai Rabu.
Ada 11 titik lokasi "ceck point" yakni:
Tipe A
- Simpang Bubulak
- Simpang Ciawi
- Simpang Yasmin
- Simpang Pomad
- Simpang Tol BORR
- Simpang Terminal Baranangsang
Tipe B
- Simpang Batutulis
- Simpang Empang
- Simpang Gunungbatu
- Simpang Air Mancur
- Simpang RSUD Kota Bogor.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Tempat Wisata Hits untuk Liburan Bareng Keluarga di Bogor
-
Wajah Baru Museum Zoologi Bogor Setelah 130 Tahun: Lebih Modern dan Instagramable
-
Libur Lebaran, Kawasan Wisata Puncak Macet Total
-
Puncak Macet Parah Lebaran Ini? 3 Titik Ini Jadi Biang Keroknya
-
Kebun Raya Bogor Jadi Magnet Libur Lebaran: Pengunjung Membludak, Fasilitas Ditingkatkan!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?