Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 15 April 2020 | 14:18 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Suara.com/Yacub)

"Masih banyak masalah, harus dievaluasi, " ucap Idris.

Sementara itu, Juru Bicara Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, selama PSBB Pemerintah Kota Depok memastikan tidak ada blokade atau penutupan. Namun yang ada adalah chek point.

"Kami tegaskan tidak ada blokade atau penutupan jalan di Depok selama PSBB. Yang ada adalah pengawasan di setiap cek point," kata Dadang Wihana.

Dadang menyebutkan, selama PSBB leading point untuk pengamanan dan pengaturan lalulintas ada di Polres Metro Depok. Dibantu oleh Kodim 0508/Depok, Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kota Depok.

Baca Juga: PSBB Bogor Hari Pertama, Polisi Cegat Pemotor Tak Bermasker dan Boncengan

Untuk pengaturan lalulintas, pihaknya akan mendirikan banyak chek point yaitu di semua perbatasan dan didalam kota. Fungsi cek point adalah untuk melihat konsistensi masyarakat dari segi aturan transportasi.

"Di cek point nanti dilakukan pengawasan terhadap, pengendara, misalnya sepeda motor tidak boleh berboncengan, harus menggunakan masker, dipatuhi apa tidak?. Dan di mobil sedan hanya boleh 3 orang, untuk mobil APV 4 orang, dan seterusnya"

"Kalau ada yang melanggar akan kita ingatkan, kita lakukan sosialisasi," ungkapnya.

Kebijakan pembatasan transportasi di Depok lanjut Dadang, sama dengan yang diterapkan di DKI Jakarta untuk menghindari benturan mengenai aturan transportasi di Jakarta dan di kota-kota penyanggah.

"Tidak mungkinkan kita bolehkan 5 orang didalam mobil sedan di Depok tapi ketika mereka diperbatasan itu tidak boleh. Itu yang ingin kita sinkronkan," jelasnya.

Baca Juga: PSBB Corona, Orang Miskin di Bekasi Bisa Minta Makan di 12 Dapur Umum Ini

Kontributor : Supriyadi

Load More