SuaraJabar.id - Kepala Desa di Jawa Barat pusing tujuh keliling karena bakal banyak warga mereka yang tidak dapat bantuan sosial pandemik viris corona. Bantuan sosial ini sebagai kompensasi untuk warga Jabar yang terdampak virus corona.
Bagaimana tidak, desa mengajukan ratusan kepala keluarga mendapatkan bansos corona. Tapi hanya puluhan KK yang dapat.
Nasib itu dialami Kepala Desa Sukanagalih Kecamatan Cikalong Kulon, Dudi. Dia membenarkan ada rasa takut kejadian bantuan sosial dari Pemkab Cianjur terulang. Dari ajuan ratusan, dikabulkan hanya puluhan.
“Kami ajukan ratusan, tapi hanya mendapatkan paket sembako hanya 27. Aparat dari mulai Ketua RT, RW hingga saya sebagai kades jadi sasaran tuduhan warga yang tidak mendapatkan bantuan,” ujar Dudi pada Ayobandung.com (jaringan Suara.com) melalui telepon, Rabu (15/4/2020).
Dudi hanya meminta Pemprov Jabar agar merealisasikan sesuai dengan pengajuan. Karena ditakutkan ada konflik sosial antar warga maupun warga dengap aparat desa. Faktanya, ungkap
Dudi, saat ini ada sekitar 300 KK yang tidak mampu di Desa Sukanagalih. Mereka semuanya terdampak wabah Covid-19, sebagian besar berdagang, karena situasinya seperti ini akhirnya berhenti berdagang.
“Kalau di kampung mah tidak ad istilah tidak ada beras, tapi yang menjdi masalah adalah tidak ada uang untuk membeli beras. Setelah kami data, ada sekitar 300 KK yang kesulitan membeli beras,” tandasnya.
Tidak akan lama lagi Pemerintan Provinsi Jawa Barat akan memberikam bantuan Rp 500.000 bagi warga terdampak Covid-19, namun sejumlah kepala desa di Kabupaten Cianjur ketakutan saat menerima dan membagikannya. Beberapa hal yang ditakutkan yakni konflik sosial, lantaran sudah beredar informasi bahwa bantuan tidak sesuai dengan ajuan yang diberikan melalui Pemkab Cianjur ke Pemprov Jabar.
Infomasi yang dihimpun Ayobandung.com, di Kecamatan Cibeber ada beberapa desa yang hanya akan mendapat alokasi 200 KK, sedangkankan ajuannya sekitar 1.400 Kk. Begitu pula di Kecamatan Cikalongkulon, satu desa mengajukan 300 KK, tapi dikabulkan tidak sesuai dengan ajuan. Ditakutkan, akan ada protes dari warga yang tercatat tapi tidak menerima.
Baca Juga: Jika Ponsel Bermasalah karena IMEI, Konsumen Bisa Hubungi Operator Seluler
Berita Terkait
-
61 Perusahaan di Jakarta Kena Sidak, 5 Kantor Ditutup Karena Langgar PSBB
-
Klaim Tingkat Kematian Virus Corona Tidak Besar, Profesor Tuai Kontroversi
-
Epidemilogis UI ke Stafsus Presiden: Kerja Dong atau Paling Tidak Mikir
-
Penuh Haru, Pasangan Dokter Rayakan Pesta Pernikahan di Tengah Wabah Corona
-
Jika Tak Ada Tindakan Tegas, Kematian Covid-19 Jepang Bisa Capai 400 Ribu
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lawan Politik Uang! Pilkades Digital Resmi Bergulir di Karawang dan Indramayu
-
Pengkhianatan Terdalam, Bos Alfamart Heryanto Habisi Nyawa Karyawati Dina di Ruang Tamu Rumahnya
-
Bupati Purwakarta Panggil Langsung Ajudan yang Viral Selingkuh, Ini Pengakuan Y di Depan Om Zein
-
Geger Video Viral! Ajudan Bupati Purwakarta Diduga Selingkuh, Brimob Y Dipulangkan ke Polda Jabar
-
Jalur Utama Cianjur Selatan Terputus Total! Longsor Dahsyat di Cibinong Lumpuhkan Akses Warga