SuaraJabar.id - Warga yang terpapar positif wabah Covid -19 baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan meninggal dunia yang masuk katagori PDP terus bertambah. Bahkan setiap kelurahan di Kota Depok sudah menjadi sebaran virus Corona.
Semua kecamatan di Depok sudah menjadi zona merah. Dengan sebanyak 50 kelurahan dari 63 yang menjadi zona merah covid 19.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak masyarakat Depok untuk mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan berdiam di rumah dan mengunakan masker.
Ajakan itu Idris meminta dengan rasa hormat dan kasih sayang agar warga Depik tidak berkerumun.
Baca Juga: Pandemi Covid Bikin Kebun Binatang Mati Suri, Begini Nasib Hewan Koleksinya
"Dengan hormat dan kasih sayang. Untuk tidak berkerumun. Juga manfaatkan Ramadan di rumah masing-masing. Jelang buka puasa tidak kerumunan dan manfaatkan zikir dan tadarus," kata Idris dalam keterangan persnya, Jumat (24/4/2020).
Selain itu Idris juga menginfokan bahwa ada tujuh pasar tradisional di Depok sudah menerapkan belanja online atau darling. Sehingga, ibu rumah tanggal dan warga Depok tidak kepasar untuk berbelanja kebutuhan pokok.
"Pemerintah sudah membuka pasar tradisional sebanyak 7 pasar yang melayani belanja darling atau go shop, "pungkasnya.
Sementara itu, di sejumlah Terminal dikelola Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Jabodetabek menutup pelayanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Namun, untuk transportasi perkotaan lintas di dalam wilayah Jabodetabek masih berjalan.
Baca Juga: Resep Kolak Tape, Menu Favorit yang Pas Jadi Sajian Takjil Perdana
"Hanya pelayanan AKAP dan AKDP ditutup, namun untuk transportasi perkotaan lintas di dalam wilayah Jabodetabek masih berjalan," kata Humas BPTJ Budi.
Budi mengatakan, untuk pelayanan transportasi di Terminal wilayah Jabodetabek yang masih beroperasi. Pihak BPTJ tetap melaksanakan protap kesehatan.
Sebelumnya, Joko Widodo telah menyatakan setelah Pemerintah RI memutuskan larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN, seluruh masyarakat Indonesia juga dilarang mudik Lebaran di tengah pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19.
Dari keputusan itu, Kementerian Perhubungan(Kemenhub) lantas menyusun peraturan larangan mudik. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menyatakan bahwa tidak sebatas angkutan umum, kendaraan pribadi juga akan dilarang untuk digunakan saat mudik. Namun jarak dekat dalam lingkup Jabodetabek masih diperbolehkan.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Liburan Hemat Tapi Seru di Depok: 10 Kolam Renang Keren Mulai Rp15.000
-
Bolehkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Wali Kota Depok Bisa Dijerat UU Tipikor?
-
Izinkan Mobil Dinas untuk Mudik, Wali Kota Depok Bisa Diperiksa dalam Kasus Korupsi
-
Blunder Izinkan Mudik Pakai Mobil Dinas, Dedi Mulyadi Panggil Wali Kota Depok 8 April
-
Bima Arya Pastikan Wali Kota Depok Akan Ditegur, Imbas Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?