Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 26 April 2020 | 15:24 WIB
Kawasan Asia Afrika yang ditutup untuk umum di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/4). [ANTARA FOTO/Novrian Arbi]

“Abis gimana, kalau di rumah terus anak istri gak bisa makan, bapak sudah capek, sudah gak bisa narik angkot, sudah parah setoran mobil, sedangkan angkot muatannya ga ada,” ujarnya sembari memperbaiki masker hitam di wajahnya.

Sambil sesekali mengusap dada, lelaki berkulit kecoklatan dan mulai keruput itu bercerita, bahwa Ia telah lama berhenti membawa angkot. Pekerjaan semakin jarang, dan bertahan hanya dengan kerja serabutan.

Ketika ditanya mengenai bantuan dari pemerintah Ia tampak pesimis, keluarganya telah mendaftarkan diri ke pemerintah setempat namun sampai saat ini bantuan itu tak kunjung tiba. Mau tidak mau, dirinya harus berusaha untuk mencari sesuap nasi di tengah pandemo Covid-19.

“Ya bantuan, Kami cuma rakyat ngak bisa berharap banyak ke pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga: PSSI Bakal Transparan Gunakan Dana Bantuan dari FIFA di Tengah Pandemi

“Kerja serabutan seadanya, yang penting bisa jadi uang, bisa halal aja jalannya. Percuma aja ngomongin bantuan, kalau dapat ya dapat, kalau ngak mah ngak,” lanjutnya menambahkan.

Tampak matanya berkaca-kaca ketika bercerita, Ia tidak ingin merepotkan siapapun. Ia hanya ingin kembali ke kampung halamannya di Tasikmalaya, karena di Bandung tidak memiliki tempat tinggal.

“Ini mau ke Pulang ke Tasik, karena di sini tidak ada tempat nginap. Apa adanya dijalanin aja, mudah-mudahan dimudahkan. Bapak mah jalanin kehidupan apa adanya. Berusaha sendiri dulu, bapak ngak bisa meminta,” ungkapnya.

Sementara itu, pemerintah telah menerapkan larangan mudik. Jalur dari dan keluar Kota Bandung telah dijaga ketat, warga yang kedapatan akan melakukan mudik akan disuruh putar balik dan kemungkinan, Ia terancam tidak dapat kembali ke Tasikmalaya.

Perkembangan virus corona jenis baru Covid-19 di Jawa Barat terus meningkat, akibatnya pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah di Jawa Barat. Hadirnya pandemi Covid-19 ini berdampak besar pada perekonomian masyarakat. Sektor informal, seperti pekerja harian lepas, tukang angkot, buruh harian kehilangan pekerjaan, dan tak jarang sampai tidak makan.

Baca Juga: Jangan Lengah! Cowok Baik-Baik Juga Bisa Selingkuh, Ini 4 Penyebabnya

Kontributor : Emi La Palau

Load More