SuaraJabar.id - Lonjakan harga jengkol yang terjadi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Cianjur melampaui harga daging ayam. Jika harga daging ayam dijual Rp 32 ribu per kilogram, komoditas jengkol kini menyentuh harga Rp 40 ribu per kilogram.
Harga tersebut naik 100 persen dari sebelumnya yang dijual Rp 20 ribu per kilogram.
Seorang pedagang sayur mayur di Pasar Muka-Ramayana Cianjur, Cici (28) mengemukakan kenaikan harga jengkol tersebut kerap terjadi setiap Ramadan.
"Sudah lima hari terakhir harga jengkol di pasaran melambung bukan karena minim stok, namun setiap bulan puasa harga jengkol melambung," katanya seperti dilansir Antara pada Kamis (7/5/2020).
Ia menjelaskan setiap pertengahan bulan puasa harga jengkol di tingkat distributor merangkak naik dan diperkirakan akan terus melambung hingga Rp 70.000 per kilogram menjelang hari raya karena tingginya permintaan.
Seperti tahun lalu, katanya, harga jengkol mencapai Rp 80.000 per kilogram menjelang Idulfitri.
"Meskipun harga melambung tinggi, tingkat penjualan cukup stabil. Per hari ini, kami masih bisa menjual 5 sampai 10 kilogram. Sedangkan harga untuk sayur mayur lainnya meskipun mengalami kenaikan, tidak seperti harga jengkol," katanya.
Kepala Pasar Cipanas Indah Heru Haerul Hakim mengatakan, harga jengkol melambung sejak lima hari terakhir melebihi harga daging ayam yang juga mengalami kenaikan dari Rp 28.000 per kilogram menjadi Rp 32.000 per kilogram.
"Mungkin karena tingginya permintaan meskipun bulan puasa, stok jengkol di tingkat pedagang mencukupi bahkan berlebih. Setiap bulan puasa, kata pedagang harga jengkol mengalami kenaikan dan diperkirakan akan kembali melambung menjelang hari raya," katanya.
Baca Juga: Harga Ayam Anjok Akibat Corona, Peternak Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Ia menuturkan hingga saat ini stok kebutuhan pokok di pasar tersebut masih mencukupi dan diperkirakan aman sampai hari raya. Sedangkan kenaikan harga yang cukup mencolok hanya terjadi untuk komoditas jengkol dan daging ayam.
"Untuk harga kebutuhan pokok hanya mengalami sedikit kenaikan antara Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram seperti gula, telur, minyak goreng, dan terigu. Sedangkan harga sayur mayur rata-rata masih normal. Kami akan terus pantau hingga menjelang hari raya," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Ayam Anjok Akibat Corona, Peternak Minta Pemerintah Tanggung Jawab
-
Kesal Harga Jual Murah, Ribuan Ekor Ayam di Madiun Dibagikan Gratis
-
Sama seperti Telur dan Ayam, Harga Bawang di Jogja Juga Turun
-
Harga Ayam Potong di Sleman Terus Merosot, Pedagang Duga karena Over Supply
-
Harga Jengkol Tembus Rp55 Ribu Per Kilogram
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
Danantara dan BP BUMN Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Pengiriman 1.000 Relawan ke Provinsi Terdampak
-
BRI dan Danantara Terjunkan Relawan Tanggap Bencana BRI ke Sumatera
-
5 Spot Wisata Hits untuk Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025 di Cianjur