SuaraJabar.id - Kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat sejumlah awak angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Tasikmalaya menjerit.
Mereka harus kehilangan banyak penghasilan karena tidak bisa keluar masuk kedua wilayah tersebut.
Pengurus PO Do’a Ibu, Amur (50) menuturkan, kebijakan PSBB perlahan mematikan usaha angkutan. Mereka tidak bisa membawa penumpang baik dari wilayah Jakarta maupun sebaliknya.
Meskipun ada imbauan Menteri Perhubungan tentang diperbolehkannya moda transportasi beroperasi, kebijakan itu tidak berdampak apapun bagi pangusaha angkutan.
Baca Juga: Usai Dikerjai Masuk Bak Sampah Cuma Pakai CD, Sel Ferdian Paleka Dipindah
“Jadi bingung ke kami sebagai pengusaha, dipihak lain mentri memperbolehkan beroprasi, tapi dilain pihak ada pelarangan mudik dan PSBB, jadi kita bingung, “ kata Amur seperti diwartakan Ayobandung.com--jaringan Suara.com, kemarin.
Amur menambahkan, akibat kebijakan dari pemerintah itu, pengusaha angkutan terpaksa memberhentikan operasional untuk sementara. Kalaupun beroperasi mereka kebingungan mencari penumpang. PO Do’a Ibu bahkan terpaksa merumahkan 320 awak angkutan utnuk mengurangi operasional perusahaan.
“Awak angkutan adalah 320 orang yang termasuk sopir sama kondektur terpaksa kami rumahkan," kata dia.
Kurniar (48), salah satu sopir menuturkan, dampak dari PSBB dan ketidakjelasan kebijakan pemerintah kini harus dirasakan awak angkutan. Dirumahkan oleh perusahaan membuat mereka kebingungan mencari penghasilan. Padahal biaya kehidupan untuk makan dan lainnya berjalan setiap hari.
“Ya kami mau protes ke perusahaan. Perusahaan juga bingung mungkin karena tidak ada penumpang. Kami hanya bisa pasrah saja,“ kata Kurnia.
Baca Juga: Harga APD Selangit, Ganjar Naik Pitam ke Perusahaan: Sompret, Minggat Kamu!
Bahkan, kata Kurnia, ia sendiri harus menjual harga benda yang dimiliki seperti emas dan barang elektronik hanya sekedar untuk bertahan hidup. Terlebih ia mempunyai anak yang masih berumur satu tahun.
Berita Terkait
-
Download 20+ Mod BUSSID Bus AKAP Terkeren: GRATIS!
-
Masyarakat Jangan Naik Bus Berstiker Tanda Silang Merah Selama Libur Nataru, Ini Bahayanya
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Bluebird Luncurkan Layanan Bus AKAP Premium Jelang Mudik Lebaran, Ini Rute yang Dilayani
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Berpuasa Ramadan Menurut Dokter Penyakit Dalam
-
Dinkes Karawang Catat Peningkatan Kasus DBD di Awal 2025, Banyak Terjadi di Wilayah Perkotaan
-
Sopir Truk Maut Kecelakaan di Pasir Suren Sukabumi Ditetapkan Tersangka
-
Polisi Gagalkan Peredaran Sabu Senilai Rp500 Juta di Garut
-
Seluruh Korban Meninggal Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Berhasil Diidentifikasi