SuaraJabar.id - Meski ikut berjibaku di masa pandemi virus Corona atau Covid 19, pengorbanan para petugas kamar mayat tampaknya masih luput dari perhatian masyarakat.
Seperti yang diceritakan Soni Irawan dan kawan-kawan petugas kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, mulai mengurusi mayat, mengantarkan ke lokasi terpencil, kepanasan berjam-jam memakai alat pelindung diri (APD) pakaian hazmat hingga terpisah dengan anak istri selama pandemi Covid 19.
“Sepertinya banyak duka di-bandingin suka, tapi kami ikhlas menjalani semua ini sebagian dari tugas petugas kamar mayat dalam melayani masyarakat,” ujar Soni Irawan menjabat sebagai teknisi Forensik RSUD Sayang Cianjur pada Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Sabtu (9/5/2020).
Soni menceritakan, awalnya ketakutan saat mengurusi jenazah Covid 19, meski memakai ADP, tetap saja ada kekhawatiran. Karena informasinya virus Corona ini gampang menular.
Baca Juga: Suami Potong Leher Istri Pakai Gergaji, Anak Balitanya Dikunci di Kamar
“Tugas kami itu berhubungan dengan mayat Covid 19 terlepas statusnya apa, ada ketakutan tertular meski sudah memakai APD. Tapi hilangkan ketakutan itu, karena sudah tugas kami dan demi kemanusiaan. Apalagi kami memandikan, mengkafani, membungkus plastik, memasukan ke peti hingga mengantarkan,” katanya.
Lepas dari rasa takut, kini Soni dan kawan-kawan dihadapkan dengan tubuh yang kepanasan saat memakai pakaian hazmat. Kalau sejam mungkin tidak jadi masalah, tapi ini dipakai bisa sampai 3 hingga 8 jam dari memandikan hingga mengantarkan.
“Panas pisan pak pakaian hazmat teh (panas sekali memakai pakaian hazmat itu), apalagi kami harus memakai sejak dimandikan hingga menyerahkan jenazah ke pihak keluarga bisa memakan waktu 3 jam sampai 8 jam,” katanya.
Kabupaten Cianjur secara geografis sangat luas dan termasuk daerah berbukit, sehingga saat memgantarkan ke daerah terpencil sangat menyulitkan. Pernah Soni dan petugas kamar mayat harus mengantarkan jenazah pada malam hari sekitar 22.00 WIB ke daerah perbukitan di Kecamatan Campaka berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.
Jalan gelap dan berbatu menerobos perbukitan layaknya seperti di film horor. Hanya sopir, tiga orang petugas dan mayat dalam peti. Ditakutkan di tengah perjalanan mobil mogok, jika itu terjadi sulit meminta tolong lantaran jauh dari pemukiman.
Baca Juga: Harga APD Selangit, Ganjar Naik Pitam ke Perusahaan: Sompret, Minggat Kamu!
“Waktu itu kita berada di tengah hutan perbukitan gelap gulita, jalan juga berbatu. Kami tidak takut hantu atau setan, yang kami takutkan saat itu mobil mogok di tengah perjalanan. Alhamdulillah waktu itu kita sampai di lokasi pukul 01.30 Wib dini hari,” ungkapnya.
Paling menyedihkan yakni Soni dan kawan-kawan harus berpisah dengan keluarganya selama pandemi Covid 19, ditakutkan sepulang kerja masih ada virus Corona yang menempel.
“Saya sudah pisah rumah sama anak dan istri selama satu bulan. Selesai bekerja, saya tidak pulang ke rumah, tapi ke rumah kosong milik mertua. Kalau melepas rindu, cukup video call saja,” keluhnya.
Disayangkan, pemerintah, anggota dewan, swasta maupun kelompok masyarakat lainnya lebih memperhatikan dokter maupun perawat, sedangkan petugas kamar mayat yang sama-sama sebaga garda terdepan semasa wabah Covid 19 luput dari perhatian.
“Saat pandemi Covid 19 ini, kami bekerja bukan hanya sekedar tugas, tapi lebih dari faktor kemanusiaan. Petugas kamar mayat layak untuk dihargai perjuangannya,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Melarat karena PSBB, Sopir Bus Doa Ibu Jual Emas Istri buat Beli Susu Anak
-
Dikubur Dini Hari, Jasad Gadis PDP Sempat Ditolak Warga karena Orang Bekasi
-
Kakek Penjaga Toko Elektronik Terpapar Corona dari Majikan
-
Naik Lagi! Sabtu 9 Mei, Pasien Positif Covid-19 Sentuh 13.645 Orang
-
Pakar Sebut Usia 45 Tahun ke Atas Paling Rentan Terinfeksi Covid-19
Tag
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Dari Batik Khas Hingga Pendopo Kewedanaan, Kampung Urug Kini Resmi Jadi Kawasan Heritage Bogor
-
Wajib Tahu! Pelajar Purwakarta Kini Dibatasi Jam Malam Pukul 21.00 - 04.00 WIB
-
Eva Rudy Susmanto Siap Berantas Sampah
-
Lanjutan Sidang Korupsi NPCI Jabar: Hanya Berdasarkan BAP Penyidik, Auditor Dinilai Tak Obyektif
-
5 Link Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu! Segera Klaim!