SuaraJabar.id - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Beginilah nasib pilu yang harus dialami Jenal (33), warga Kampung Cikukulu Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pandemi virus Corona Covid-19 yang melanda Indonesia membuat Jenal kehilangan mata pencaharian, dan kesulitan membiayai hidup bersama istri dan kedua anaknya.
Sebelum pandemi, Jenal biasa berjualan mi ayam di halaman Masjid Nurul Anda, Kecamatan Parungkuda. Kini ia tak bisa lagi berjualan mie ayam.
Sejak virus yang bermula dari Wuhan, China, itu menerjang Tanah Air, masjid tempat di mana ia biasa berjualan menjadi sepi.
Baca Juga: Geger! Warga Temukan Mayat Tanpa Busana di Rumah Kontrakan
Alhasil, dagangan mi ayam yang yang menjadi mata pencaharian sehari-harinya pun tak laku hingga akhirnya bangkrut.
"Sekarang saya tidak punya uang. Untuk hidup hari-hari saya bingung," ujar Jenal dikutip dari Sukabumi Update—jaringan Suara.com—Minggu (10/5/2020).
Sejak tidak berjualan, Jenal mengaku menggunakan uang dari tabungannya untuk makan sehari-hari. Namun kini uang tersebut telah habis.
"Dua bulan saya tidak berjualan. Saya juga sempat nyari usaha dan pekerjaan lain tapi selalu gagal. Kalau misalnya punya penghasilan mah saya juga tidak mungkin minta bantuan," terangnya.
Kondisinya semakin parah ketika pemilik kontrakan menagih iuran per bulan.
Baca Juga: Prank Kasih Sampah ke Waria, Ayah: Ferdian Paleka Anak Pendiam
Selain itu juga, kata Jenal, persediaan bahan pokok di rumahnya sudah menipis.
"Kontrakan belum dibayar selama dua bulan. Dan beras habis itu juga dapat dikasih orang," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pondokkaso Landeuh, Ujang Sopandi mengatakan, sudah mengirim petugas untuk melihat kondisi yang bersangkutan.
Dari hasil temuan petugasnya, keluarga Jenal tidak termasuk dalam kategori untuk dibantu.
"Tim lapangan sudah menelusuri tentang Jenal. Awalnya memang dia dagang mie ayam di Masjid Nurul Anda. Sebetulnya dia tidak tergolong kategori orang tidak mampu. Menurut keluarganya masih banyak yang harus dibantu selain Jenal," kata Ujang.
Berita Terkait
-
Banjir dengan Ketinggian 60-70 Cm Landa Jalan Raya Baros, Dua Warung Ambrol
-
Heboh Mi Ayam Frozen Bu Tumini Ternyata Tak Berizin, Penjual Minta Maaf
-
PSSB Jawa Barat, 4 Jalan Utama Cirebon Ditutup
-
Bantu Roda Ekonomi Masyarakat, Pemdes Sriharjo Buat Pasar Digital
-
Waduh! Pemuda Sukabumi Tawuran Saat Ramadan, Ancam Warga yang Lagi Mengaji
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Hari Ini Untuk Warga Jabar, Silahkan Klaim Sekarang
-
Rezeki Dadakan Jumat Malam! 2 Link Dana Kaget Siap Diklaim
-
Kadis Dinsos Bogor: PSK Enggak Perlu Dikirim ke Sukabumi atau Cirebon, Kita Tampung Sendiri
-
Cianjur Selatan Segera Mekar! Bupati Wahyu Genjot Pembangunan Syarat DOB
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025