SuaraJabar.id - Pasangan suami istri yang berjualan seblak di Depok terkonfirmasi positif COVID-19. Keduanya merupakan warga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Degan penambahan kasus tersebut menjadikan daerah itu kembali mengisolasi warganya setelah beberapa hari nihil.
"Pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini merupakan pasangan suami istri," kata Juru Bicara Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Majalengka Alimudin di Majalengka, Sabtu (23/5/2020).
Ali menuturkan pasangan suami istri itu bekerja sebagai pedagang seblak di Kota Depok, Jawa Barat, sehingga diduga kuat yang bersangkutan tertular virus corona ketika berjualan di Depok atau istilah COVID-19 imfortad case.
Saat di Depok istrinya sudah jatuh sakit dan dirawat di sebuah klinik, namun karena tak kunjung sembuh, bersama suaminya memilih dirawat di tanah kelahirannya di Majalengka.
"Saat di Depok istrinya juga sudah sakit dan kemudian pulang ke Majalengka untuk di rawat lebih lanjut," ujarnya.
Menurut Ali untuk sang suami tertular dari istrinya setelah dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab atau PCR.
Kini kedua pasien sudah dirawat di ruang isolasi sesuai protap COVID-19 untuk menjalani perawatan yang intensif.
Mengenai keluarga maupun yang pernah kontak dengan kedua pasangan suami istri, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan rapid tes. Jika hasilnya reaktif, maka akan dilanjutkan dengan test swab atau PCR.
Baca Juga: Kumpulan Cerita Pelik Para PRT yang Dirumahkan Sang Majikan karena Corona
"Kalau kedua anaknya kita langsung lakukan pemeriksaan PCR bukan lagi tes rapid tes," katanya.
Sementara itu dari Data Pusat Informasi dan Komunikasi COVID-19 Majalengka satu hari jelang lebaran, tercatat ada kenaikan 2 orang pasien positif COVID-19.
Data tersebut menunjukkan 6 pasien positif Covid-19, terdiri dari 3 orang sembuh, 2 orang dalam perawatan dan 1 orang meninggal.
Kemudian, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 46 orang dengan rinciaan 2 orang dalam pengawasan, 39 selesai pengawasan dan 5 orang meninggal dunia.
Sedangkan, orang dalam pengawasan (ODP) total keseluruhan 534 orang, terdiri 9 orang dalam pemantauan dan 525 orang selesai pemantauan.
Adapun orang tanpa gejala (OTG) 73 orang dengan ketentuan 11 orang dalam pemantauan dan 62 orang selesai pemantauan. (Antara)
Berita Terkait
-
H-1 Lebaran, Kasus Positif Covid-19 Naik Lagi Dekati 1.000 Orang
-
Ada 35 Kasus Positif Covid-19 di Gunungkidul, Terbanyak Klaster Gadungsari
-
3 Fakta Tentang Pasien Positif Covid-19 di Jogja yang Kabur
-
Pegawai Bappeda Pemkot Surabaya Positif Covid-19, Isolasi Mandiri di Rumah
-
Asrama Haji Tampung OTG, Mulyono Rindukan Aktivitas Calon Jamaah Haji
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
5 Spot Wisata Hits untuk Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025 di Cianjur
-
Dulu Meresahkan, Kini Joki Puncak Bogor Direkrut Polisi Jadi Pasukan Khusus Libur Nataru
-
Dedi Mulyadi Setop Izin Perumahan, Rudy Susmanto: Tak Bisa Serta-merta Dilakukan
-
Anggota DPD RI Apresiasi Danantara Akuisisi Hotel dan Real Estate di Makkah
-
Hingga 18 Desember 2025, BRI Group Telah Laksanakan 40 Aksi Tanggap Darurat di Daerah Bencana