Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 05 Juni 2020 | 14:27 WIB
Warga menjalani rapid test massal di Masjid Agung Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (5/6/0202). [Sukabumiupdate.com]

SuaraJabar.id - Seratusan jemaah yang akan mengikuti Salat Jumat di tiga masjid yang ada di kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (5/6/2020) diwajibkan mengikuti rapdid test.

Tiga masjid yang mewajibkan jemaahnya mengikut rapid test sebelum Salat Jumat, yakni Masjid Agung Palabuhanratu, Masjid Al Huda Kidang Kencana dan Masjid Al Hidayah Kampung Rancabungur Cangehgar.

Meski begitu, antusiasme warga sudah terlihat sejak pagi. Mereka terlihat mengantre untuk mengikuti rapid test yang digelar.

"Hari ini kita melaksanakan rapid test masal di tiga masjid besar yang selalu banyak dikunjungi jemaah," ungkap Camat Palabuhanratu Ahmad Samsul Bahri seperti dilansir Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com.

Baca Juga: Masjid Gedhe Kauman Belum Dibuka untuk Salat Jumat, Ini Alasan Takmir

Ahmad mengatakan, sasaran pelaksanaan rapid test tersebut meliputi pengurus DKM, marbot dan jemaah yang biasa melaksanakan salat lima waktu atau Salat Jumat di masjid-masjid tersebut.

"Semua masjid ini berada di jalur protokol dan biasanya banyak dikunjungi oleh pendatang dari luar yang ikut salat berjemaah," jelasnya.

Sementara itu, pihakya menyiapkan 100 alat rapid test. Jumlah tersebut terbagi untuk Masjid Agung Palabuhanratu disediakan 50 buah, Masjid Al Huda Kidang Kencana 25 buah dan Masjid Al Hidayah Rancabungur 25 buah.

"Untuk hasil nanti setelah diproses baru kita laporkan ke kabupaten," lanjutnya.

Ahmad berharap, rapid test massal tersebut bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

Baca Juga: Salat Jumat di Masjid Al Azhar, JK: Ini Luar Biasa Rahmat Kembali ke Masjid

"Sebenarnya sesuai dengan imbauan pemerintah kita tetap melaksanakan protokol kesehatan dan menjaga jarak, memakai masker, dan sesering mungkin cuci tangan. Meskipun saat ini Palabuhanratu sudah tidak memberlakukan PSBB, hanya Desa Citarik yang di berlakukan. Kita tidak tahu virus ini benar-benar hilang di wilayah Palabuhanratu," katanya.

Load More