SuaraJabar.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) akan membuka kembali sekolah yang berada di zona hijau. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan sekolah umum di wilayahnya belum akan buka dalam waktu dekat.
Ridwan Kamil mengungkapkan pihaknya belum akan membuka sekolah umum, hal tersebut dikarenakan Jawa Barat belum memiliki zona hijau. Sehingga pihaknya memutuskan untuk tetap menerapkan sistem belajar dari rumah.
“Karena Pak Nadiem Makarim, sudah mengumumkan kalau sekolah boleh dibuka di zona hijau, nah perhari ini 27 kota dan kabupaten di Jabar belum ada (zona hijau) dan saya berdoa mudah-mudahan dalam evaluasi dua mingguan, kita naik ke hijau dari 17 yang sudah biru,” ungkap Emil sapaan Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Rabu (17/6/2020).
Ridwan Kamil mengungkapkan di Jawa Barat untuk sekolah umum belum memungkinkan untuk dibuka. Pihaknya masih akan terus mengevaluasi terkait kebijakan pembukaan sekolah umum di Jawa Barat.
Baca Juga: Sekolah Kembali Dibuka, Ratusan Murid Positif Terinfeksi Corona
“Sementara, per minggu ini sekolah umum itu belum memungkinkan dan masih kita evaluasi,” kata Ridwan Kamil.
“Karena kalau sekolah kebijakannya harus satu kota dan kabupaten karena dalam satu kota dan kabupaten kurikulumnya sama dan fasilitasnya sama. Jadi kalau ada satu sekolah yang buka di kecamatan lain enggak, itu nanti akan terjadi kejomplangan kualitas pendidikan,” ungkap Ridwan Kamil menambahkan.
Sementara untuk pesantren, akan mulai dijinkan untuk dibuka kembali. Hal tersebut kata Ridwan Kamil kurikulum di pesantren berbeda dengan sekolah umum.
“Kok pesantren bisa? Kalau pesantren itu rata-rata dimiliki oleh pribadi, kurikulumnya juga tidak sama ya dalam satu kecamatan ada yang tema kurikulumnya a, kemudian pesantren lainnya kurikulum b, maka kalau yang satu duluan dan yang lain belakangan nggak ada masalah,” kata Ridwan Kamil.
“Karena kurikulum beda, start dan finis beda, maka boleh dibuka duluan dengan catatan kesehatan di zona hijau dan biru dan protokol kesehatan,” lanjut Ridwan Kamil menambahkan.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Paling Akhir di Jogja, Tahun Ajaran Baru Masih KBM Online
Sedangkan untuk sekolah umum seperti SD, SMP dan SMA, Ridwan Kamil mengungkapkan gerakannya harus satu irama karena dimiliki oleh negara dan kurikulumnya diatur oleh negara.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Teka-Teki Sabita, Perjalanan Cinta dan Dilema Remaja
-
Kerap Blunder saat Kampanye, Rocky Gerung Sebut RK Akan Kalah Meski Didukung Jokowi-Prabowo
-
Percaya Diri Jadi Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil Mengaku Bukan Kaleng-kaleng
-
Raffi Ahmad Unggah Surat Dukungan Prabowo untuk Ridwan Kamil, Berujung Dihapus
-
Suapi Anak Angkat Pakai Mulut Alih-Alih Tangan, Etika Ridwan Kamil Tuai Pro Kontra
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024