SuaraJabar.id - Entis Sutisna (61), warga sekitar Guntur Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menceritakan awal menemukan Afrizal Putra M (16), pendaki yang dilaporkan hilang Sabtu (4/7/2020).
Pendaki muda tersebut ditemukan oleh tim SAR gabungan keesokanharinya. Afrizal ditemukan cukup jauh dari lokasinya berkemah.
Tepatnya di sebuah batu besar yang berlokasi dekat sumber mata air Citiis.
Entis mengatakan, dirinya merasa terpanggil setelah mendengar adanya kabar pendaki hilang di Gunung Guntur pada Sabtu malam lalu.
Bersama dua relawan dari Gunung Cikuray, Entis berinisiatif mencari Afrizal pada Minggu pagi.
"Saya sudah keliling tak ketemu, akhirnya saya tawasul bersama teman-teman untuk meminta kepada Allah SWT agar dilihatkan orang hilang itu. Setelah tawasul, saya panggil lagi namanya, ada yang teriak 'di sini.. di sini..'," katanya seperti dikutip dari Ayo Tasik—jaringan Suara.com—pada Selasa (7/7/2020).
Saat diperiksa ke arah suara yang menjawab, Entis kemudian memastikan, orang yang berteriak tersebut merupakan pendaki yang dimaksud.
Ketika ditemukan, dia langsung memeluk anak tersebut. Saat itu, dia melihat kondisi sang anak banyak memiliki luka baret karena tergores duri tanaman.
Kepada Entis, Afrizal pun menceritakan kejadian sebelum dirinya dinyatakan hilang di Gunung Guntur.
Baca Juga: Pendaki Ditemukan Tewas Tanpa Baju di Hargo Dumilah Puncak Gunung Lawu
Berdasarkan keterangannya, Afrizal mengaku tidur di dalam tenda bersama kawan-kawannya pdaa malam hari. Ketika terbangun, dia terkejut karena telah berada di luar tenda.
"Lokasi ditemukannya itu bukan jalur pendakian. Agak jauh dari jalur," kata dia.
Setelah ditemukan, pendaki itu langsung dibawa turun dan dititipkan ke warga yang memiliki kendaraan untuk diantarkan pulang ke rumahnya. Sebab, kondisi pendaki tersebut sangat lemah.
Entis mengingatkan agar para pendaki untuk tetap menjaga sopan santun ketika melakukan pendakian.
Dia mengimbau para pendaki untuk tidak sembarangan di Gunung Guntur.
"Kalau lewat jam 21.00 WIB malam, tak usah memaksakan naik. Mending nunggu pagi agar aman," katanya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah V Garut Dodi Arisandi mengimbau kepada pendaki agar tak memasuki kawasan cagar alam di Gunung Guntur.
Sebab, kawasan tersebut terlarang dimasuki tanpa izin. Meski begitu, diakuinya, tetap banyak pendaki yang nekat masuk kawasan Cagar Alam Gunung Guntur.
Dia mengemukakan, pendaki yang hilang tersebut terjadi di Pos 3 Gunung Guntur yang berada di kawasan cagar alam.
"Kita sebenarnya memperbolehkan pendaki hanya di areal TWA sampai Curug Cikoneng. Kita tak izinkan mereka ke CA, tapi faktanya di lapangan susah dikontrol," katanya.
Berita Terkait
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Aktor Preman Pensiun 'Encuy' Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri
-
Kronologi Encuy 'Preman Pensiun' Ditemukan Tewas, Istri Histeris Lihat Suami Tergantung Kain Sarung
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Awal Mula Kasus Dugaan Korupsi Perumda Tirtawening Bandung
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!