Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Kamis, 09 Juli 2020 | 16:59 WIB
Oxford University. [Shutterstock]

Ilmuwan berharap tubuh manusia mampu mengenali dan mengembangkan imun antibodi ketika diberikan ChAdOx1 nCoV 19. Antivirus ini juga diharapkan dapat menghasilkan lonjakan glikoprotein yang akan membantu menghentikan virus SARS CoV 2 saat memasuki sel manusia yang menyebabkan sakit Covid-19.

Tidak hanya itu, teknologi vaksin ini bisa digunakan untuk menghasilkan kandidat vaksin melawan patogen virus lain penyebab flu seperti Zika, Chikungunya, coronavirus lain, Middlw East Respiratory Syndrome (MERS).

Sayangnya, para ahli mengatakan jika vaksin tidak bisa memberikan perlindungan jangka panjang.

Mengingat mereka yang pernah terinfeksi virus corona jenis lain, seperti flu biasa kembali terinfeksi ulang selama setahun, jadi vaksin harus diberikan satu tahun sekali untuk vaksin influenza.

Baca Juga: Keren! Rusia Klaim Vaksin Covid-19 Bakal Siap Akhir Tahun 2020

Load More