Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 23 November 2024 | 19:20 WIB
Wakil Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Barat , Haji Iwan Alamsyah [Istimewa]

SuaraJabar.id - Pesta demokrasi di tiap daerah atau Pilkada sedang berlangsung. Tiap penyelenggaraan Pilkada, Nahdlatul Ulama atau NU sebagai organisasi keagamaan berbasis massa terbesar selalu jadi rebutan calon pemimpin.

Sebagai organisasi keagamaan terbesar secara organisasi selalu memilih netral, tidak memihak ataupun berafiliasi dengan partai politik dan juga para calon di Pilkada.

Namun, walaupun secara organiasi netral atupun tidak diperkenankan mendukung kepada salah satu calon, tapi organiasi tidak melarang pribadi-pribadi menentukan ataupun mendukung pilihannya masing-masing.

Termasuk tentunya bagi para pengurus PWNU Jawa Barat, selama mereka tidak membawa-bawa organiasi NU itu merupakan hak pribadi dari para pengurus yang memiliki hak politik baik di pilih dan memilih.

Baca Juga: 4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan

Hal ini yang disampaikan oleh H Iwan Alamsyah Wakil Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Barat, terkait dengan arah politik NU Jabar di Pilkada Jabar.

“Kalau secara organisasi kita netral, tidak berpihak kepada salah satu calon gubernur Jabar,” kata Iwan Alamsyah, Sabtu (23/11/2024).

Namun tiap anggota NU memilih pilihan siapa calon yang layak untuk memimpin Jabar 5 tahun ke depan. Hal seperti ini kerap didiskusikan dengan para ajengan-ajengan dari berbagai wilayah di Jabar.

Wakil Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Barat , Haji Iwan Alamsyah [Istimewa]

“Kita bersepakat bahwa orang yang akan kita pilih yaitu calon yang selalu memberikan manfaat kepada umat, dimanapun dia berada selalu memberikan manfaat kepada umat,” jelas Iwan.

Kriteria-kriteria yang jadi pembahasan dengan para ajengan-ajengan dari berbagai wilayah, siapa calon gubernur yang layak dan akan kami pilih untuk memimpin Jabar 5 tahun ke depan.

Baca Juga: Here We Go! Pengurus AMSI Jabar 2024-2028 Resmi Dilantik: Siap Sinergi untuk Jawa Barat

Hal ini lantaran Provinsi Jawa Barat merupakan daerah terpadat di Indonesia tentu yang memimpin Jawa Barat harus sosok yang sudah memiliki pengalaman dalam mengelola sebuah wilayah, hal ini bisa dilihat rekam jejak dan pengalaman serta kiprahnya selama ini.

Banyak persoalan yang harus diselesaikan dengan cepat dengan mengefektifkan dan mengefesiensikan jalur birokrasi yg terpadu.

"Yang terpenting lagi, sosok calon gubernur tersebut mampu membangkitkan ghiroh persatuan umat dan mengedepankan toleransi di seluruh Jabar," ungkapnya.

"Jika melihat mayoritas warga NU di grassroot serta para kyai, kecederungannya lebih menyukai sosok pada diri Kang H Dedi Mulyadi,” pungkas Haji Iwan Alamsyah, Wakil Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Barat mengakhiri pembicaraan.

Load More