Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 24 Juli 2020 | 09:44 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut mengangkat keranda jenazah petugas PPSU, Taka, yang menjadi korban tabrak lari. [Instagram@aniesbaswedan]

SuaraJabar.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pelaku tabrak lari yang menewaskan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Korban tabrak lari tersebut diketahui bernama Taka (43), petugas PPSU di Kelurahan Gading Barang, Jakarta Utara.

Ayah dua anak itu menjadi korban tabrak lari saat sedang bertugas menyapu jalan.

Kejadian nahas ini terjadi di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (23/7/2020) pagi.

Baca Juga: Petugas PPSU Tewas Ditabrak Lari, Anies Marah: Hai Pengecut, Laporkan Diri!

Korban ditinggal di tengah jalan begitu saja oleh pelaku tabrak lari dengan menggunakan sepeda motor.

Peristiwa nahas ini membuat Anies Baswedan marah. Ia meminta pelaku menyerahkan diri untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Anies bahkan membuat pesan khusus kepada pelaku tabrak lari petugas PPSU dalam caption di postingan Instagram terbarunya. Berikut isi pesan tersebut:

Hai kau Pengecut…!!
Dari persembunyianmu, kau buka berita-berita online. Carilah berita soal petugas PPSU Jakarta.

Lalu…

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Anies Sebut Banyak Anak-anak Terpapar Corona

Lihatlah wajah Cantika, bayi 3 bulan, ia kini yatim
Lihatlah wajah anak Melati, ia kini yatim
Lihatlah wajah istrinya, ia kini janda

Mereka adalah istri dan anak dari petugas kebersihan yang kau hajar dengan motormu tadi pagi. Dia terkapar, tak lagi bernyawa. Dan kau ngacir… lari!!

Menghinakan Ibumu, orang tuamu. Seakan ibumu, ayahmu tidak pernah mendidikmu soal tanggung jawab.
Kau tinggalkan ia terkapar di jalanan, kau pikir yang kau tabrak itu gelondongan kayu!??

Ketahuilah, dia manusia, namanya Taka. Umurnya 43 tahun. Dia adalah ayah, dia suami. Dia pekerja keras. Dia berjuang untuk keluarganya. Tiap pagi, jam 3 dini hari dia berangkat dari rumah. Dia membersihkan jalanan disaat mayoritas masih terlelap.

Sejak pagi air mata istri dan anaknya mengalir. Bayi umur 3 bulan ini digendong dan ditatap sendu oleh ibunya. Bayi itu terus menerus senyum, tidak ada suara tangis darinya; seakan menghibur ibunya yang sedang runtuh perasaannya, menghibur kakaknya yang sedang duka tak terbatas. Bayi itu dinamai ayahya: Cahaya Cantika. Bayi itu kelak hanya bisa lihat foto ayahnya.

Keluarga amat sederhana itu siang tadi pulang ke Indramayu, membawa pulang jenazah suami dan ayahnya. Ratusan petugas PPSU ikut melepas. Bayi Cantika digendong ibunya, duduk di kursi depan. Saat sirene berbunyi, kendaraan bergerak, dan suasana haru memuncak. Taka diantar pulang ke kampung halaman untuk selamanya…

Hai Kau penabrak lari… Datangi kami, laporkan diri. Ambil tanggung-jawab. Mintalah maaf dari keluarganya dan ampun dariNya. Lalu, hadapi hukum dan pengadilan di tanah ini. Semoga itu bisa meringankan bebanmu.

Tapi kalau Kau terus sembunyi. Ingat, Kau mungkin bisa melarikan diri dari tanggung-jawab di dunia, tapi ingat kau tidak akan bisa lepas dari tanggung-jawab di hadapan Allah Sang Maha Menghakim, Al Hakam. Jangan harap kau bisa ngacir dari pengadilanNya.

Buat kita semua, doakan Taka. Doakan keluarganya. Allahyarham Taka ditinggikan derajatnya di sisi Allah, dimuliakan tempatnya, dan dilipatgandakan hitungan pahala atas setiap amalnya.

Load More