SuaraJabar.id - Di balik keindahan alamnya, Curug Kacapi dan Goa Cinta Mayang Sari di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menyimpan sebuah urban legend.
Terkhusus bagi masyarakat Kampung Lio RT 04/02 Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten.
Kepala Desa Cibitung, Irvan Sanusi mengatakan, selain memiliki potensi wisata berupa air terjun dan bebatuan yang unik di sekitar aliran Sungai Cibodas, ada cerita orang tua dulu yang dikisahkan secara turun-temurun.
"Menurut cerita, kenapa disebut Curug Kacapi, karena sewaktu-waktu sering terdengar ada bunyi alat musik kacapi, tapi yang memainkannya tidak kelihatan, sehingga lokasi tersebut dinamakan Curug Kacapi," ungkap Irvan.
Baca Juga: Kesaksian Warga soal Teror Berandalan Motor di Sukabumi, Ngumpet di WC
Cerita lainnya, masih kata Irvan, ada kisah cinta segitiga Nyimas Kunti Mayang Sari kepada dua jejaka, yakni Anji Kanca Langlang Buana dan Ageng Kanca Laksana.
Keduanya merupakan pangeran keturunan Kerajaan Pajajaran, dan sama-sama menjalin asmara dengan Nyimas Mayang Sari.
Sementara Nyimas Mayang Sari tak tahu bahwa Anji Kanca Langlang Buana dan Ageng Kanca Laksana adalah kakak beradik.
"Akhirnya dua-duanya tidak berjodoh sama Nyimas Kunti Mayang Sari, sampai akhir hayatnya," lanjut Irvan dikutip dari Sukabumi Update—jaringan Suara.com—Senin (27/7/2020).
"Dari cerita sesepuh kampung yang sekarang masih ada, Pak Obon (75 tahun), bahwa Nyimas Mayang Sari semasa hidupnya suka bermain alat musik kacapi, dan goa tersebut merupakan tempat beristirahat, sekaligus tempat pertemuan, yang akhirnya terungkap cinta segitiga," terangnya.
Baca Juga: Mencekam! Detik-detik Geng Motor Serang dan Jarah Rumah Warga di Sukabumi
Goa Cinta Mayang Sari memiliki tinggi 2 meter, lebar 1-4 meter dan kedalam 6 meter. Goa ini tembus menghadap ke Curug Kacapi.
Pengunjung bisa masuk karena di dalamnya luas dan terdapat banyak bebatuan unik.
"Sekilas asal usul disebut Curug Kacapi dan Goa Cinta Mayang Sari. Namun yang lebih penting adalah memanfaatkan potensi wisata tersebut untuk kesejahteraan masyarakat, tanpa merusak tatanan yang sudah ada," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi
-
7 Makanan Lebaran Khas Sukabumi yang Bikin Kangen saat Lebaran Tiba
-
Ramadan Penuh Berkah, Cleanermasjid & Driver ShopeeFood Kompak Bantu Masjid
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
-
Bencana Mengerikan di Sukabumi, BNPB: 5 Orang Tewas, Ratusan Rumah Rata dengan Tanah
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab