Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 28 Juli 2020 | 20:41 WIB
Wali Kota Madiun, Maidi, saat berkoordinasi dengan Forkopimda serta pengurus 14 perguruan silat di gedung GCIO Pemkot Madiun, Selasa (28/7/2020). (Istimewa/Pemkot Madiun)

"Pendekar luar kota jangan masuk dulu. Kita saling menjaga. Jangan sampai pendekar dari luar kota ke sini," kata dia seperti dilansir Solopos.com.

Maidi takut kalau nanti ribuan pesilat yang datang ke Madiun bisa menimbulkan klaster baru persebaran Covid-19.

Apalagi nanti yang menjadi sorotan dan kambing hitam adalah para pesilat.

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi

Baca Juga: Remaja Tewas Saat Latihan Silat, Orang Tua Akui Keberatan Anaknya Ikut PSHT

"Saya tidak ingin pesilat ini dijadikan kambing hitam kalau ada klaster baru. Tidak boleh masuk ke Madiun. Nanti saja kalau sudah normal," jelas Maidi.

Lebih lanjut, wali kota mengatakan pemkot akan memfasilitasi perguruan silat yang akan melaksankan pengesahan secara online.

Pemkot akan meminjamkan perangkat untuk pelaksanaan video conference bagi perguruan silat yang membutuhkan.

"Nanti kalau mau vicon ke ranting-ranting seluruh Indonesia silakan. Akan kita fasilitasi," kata dia.

Baca Juga: Kematian ABG Korban Latihan Silat PSHT Janggal, Banyak Luka Lebam

Load More