SuaraJabar.id - Seorang kepala desa bunuh diri karena malu sudah sering membohongi warganya. Dia juga stres berpolitik.
Bahkan sang kades terpaksa berbohong karena tekanan politik di desanya.
Hal itu terungkap saat Kepala Desa Buangin itu pamit keluar rumah untuk membagikan Bantuan Tunai Langsung (BLT) Warga. Kepala Desa Buangin itu bernama Pelipus.
Desa Buangin ada di Kecamatan Rente Bulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Pelipus sendiri ditemukan tewas gantung diri di pohon kopi Senin (27/7/2020) pagi lalu.
Pelipus sempat meninggalkan pesan melalui surat yang isinya kecewa terhadap tekanan politik. Kasusnya masih ditangani aparat kepolisian.
Kematian Pelipus mengejutkan warganya. Pelipus ditemukan tergantung dengan leher terjelat tali di pohon kopi.
Ada dugaan sementara Kades Buangin, Pelipus meninggal karena depresi terhadap persoalan dirinya dalam menjalankan tugas sebagai kepala desa.
Pelipus menitip pesan kepada keluarganya melalui surat yang ditemukan oleh kerabatnya yang juga aparat di desanya bernama Gunawan di dalam lemari milik Pelipus.
Sementara itu, Camat Rantebulahan Timur, Elim Tupalang mengatakan, korban meninggalkan sepucuk surat untuk keluarganya.
Baca Juga: Kades Gantung Diri Malu Bohongi Warga, Pesan ke Anak: Jangan Jadi Politikus
Salah satu isinya berpesan agar anaknya bersekolah dengan baik dan juga tidak masuk ke jalur politik atau jadi politikus.
“Baru kami temukan suratnya setelah kematian korban, kemungkinan ditulis pada malam sebelumnya,” kata Camat.
Kasat Reskrim Polres MamasaI, Iptu Dedy Yulianto mengatakan, penemuan jasad korban berawal dari adanya acara pembagian BLT di kantor kelurahan yang dihadiri Camat Rantebulahan Timur, Elim Tupalang.
Dalam pembagian ini, warga menunggu kehadiran korban.
Tak kunjung datang, beberapa warga akhirnya mencari korban. Sayang, mereka justru menemukan korban dalam kondisi gantung diri.
"Hasil olah TKP sementara kasus ini murni bunuh diri, sementara untuk motifnya masih kami dalami,” kata Kasat Reskrim.
Menurut Kasat, sebelumnya korban diketahui sempat terlibat beberapa persoalan hingga diperiksa oleh Inspektorat Pemda Kabupaten Mamasa. Namun semua masalah yang menyeret korban sudah selesai.
“Sebenarnya semua sudah selesai, hanya sekarang memikirkan bagaimana memajukan desa ke depan,” katanya.
Keluarga yang ditinggalkan nampak menangis histeris mengetahui korban tewas dengan cara gantung diri. Para tetangga juga berdatangan ke rumah duka.
Hingga Polisi masih menyelidik kasus kematian Pelipus masih dalam penyedilikan aparat dari Mapolres Mamasa.
Surat Pelipus Kepada keluarganya:
Pesan-pesan saya buat keluarga, kiranya apa yang terjadi pada saat ini tidak mempengaruhi hubungan atau tekanan keluarga.
Untuk istri tercinta (Elsi) jaga baik-baik Arga sama Dirga, sekolahkan dengan baik, maafkan aku yang belum bisa membahagiakan.
Buat ananda Arga/Dirga, sekolah yang baik agar tidak mengulang apa yang dilakukan bapak kalian, jangan sekali-kali masuk jalur politik karena tidak sesuai dengan ajaran agama kita.
Kalau kalian sudah besar nanti, jaga baik-baik ibu kalian kasihi dan sayangilah, maafkan saya, saya melakukan semuanya ini dengan sangat terpaksa karena lebih baik saya berdosa hanya satu kali lagi, dari pada tiap hari melakukan kebohongan hanya karena terpaksa.
Selamat tinggal semuanya, aku akan pergi untuk selamanya. Harapan saya semoga desa saya, daerah yang saya cintai lebih maju dan masyarakat akan sejahtera.
Sekali lagi, bagi semua masyarakat saya, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya selama ini yang kurang berkenan di hati saudara-saudaraku.
Terima kasih atas dukungannya selama saya menjalankan pemerintahan saya, kiranya Tuhan mengampuni akan semua kesalahan yang terjadi selama ini dan tidak akan menjadi batu sandungan bagi pemimpin seluruh lapisan masyarakat untuk membangun kampung tercinta ini
Berita Terkait
-
Mahfud MD Bongkar Strategi 'Joko Tingkir' Prabowo: Pencitraan Pahlawan atau Penyelamat Sejati?
-
Bungkam, Andre Rosiade Dihujani Kritik Politik usai Perceraian Azizah Salsha dan Pratama Arhan
-
6 Fakta Ironi Ketum Golkar Bahlil: Klaim Lawan 'Penyakit', Tapi Bungkam Soal Korupsi?
-
Ray Rangkuti Sindir Pansus 'Fufufafa', Isu Gibran Bisa Jadi Drama Politik Tak Berujung
-
Gerindra Diam, Golkar Pasang Badan: Isu Pemakzulan Gibran 'Kartu' Prabowo Redam Pengaruh Jokowi?
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Ini Dia Bocoran 2 Dinas Baru Pemkab Bogor, Siap-Siap Ngantor Sementara di Vivo Mall
-
Kejutan Selasa! Dapatkan Saldo DANA Gratis Cukup dengan Sekali Klik di Sini
-
Baru Sebulan Diterima, Bantuan Traktor untuk Petani Cianjur Malah Dijual Ketua Gapoktan
-
Macan Tutul Masuk Balai Desa, Warga Kuningan Panik!
-
Klaim 5 Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu, Bisa Buat Ngopi Ramai-Ramai