SuaraJabar.id - Pakar meminta penelitian tentang vaksin Covid-19 tidak dikaitkan dengan isu nasionalisme. Diskusi ini menguat seiring munculnya kritik terhadap uji klinis vaksin dari China yang dilakukan Bio Farma.
Menurut Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, seorang pakar biologi molekuler, persoalan vaksin sebaiknya tidak dicampur dengan isu nasionalisme. Justru saat ini, para ahli dan peneliti di seluruh dunia bekerja sama erat melalui berbagai platform sosial media.
Meski sebuah kajian belum ditulis dalam jurnal, para ahli sudah berbagi ilmu dan pengalaman melalui jejaring dunia maya.
"Virus ini tidak punya paspor. Jadi sebetulnya, kalau dibuat vaksin merah putih, itu sebagai penyemangat saja. Tetapi justru saya berpikirnya, Indonesia kalau membuat vaksin, berpikirnya jangan nasionalisme. Justru kita buat di Indonesia untuk dunia," katanya, dilansir VOA Indonesia.
Baca Juga: Dibutuhkan Ribuan Relawan Vaksin Covid-19, Domisili Harus di Bandung!
Hal senada juga dikatkaan Profesor Tri Wibawa, pakar Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Ia menjelaskan yang menjadi masalah saat permintaan vaksin tinggi adalah kapasitas produksi.
"Jadi, kalau misalnya kita bisa amankan itu produk dalam negeri, tentu saja kita bisa memprioritaskan untuk masyarakat Indonesia. Sementara kalau kita hanya mendasarkan pada produksi luar negeri, maka dari sisi prioritas kita akan kalah dengan yang punya," ujarnya, dilansir VOA Indonesia.
Menurutnya, keterlibatan Indonesia dalam uji klinis vaksin Covid-19 dari luar negeri sangat penting, mengingat kebutuhan vaksin yang sudah sangat tinggi.
Indonesia sendiri sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pembuat vaksin untuk menguji kandidat vaksin Covid-19, beberapa berasal dari sumber impor.
Namun, tambah Tri Wibawa, jika Indonesia memutuskan menggunakan vaksin impor, selama produsen di luar negeri dapat bekerja sama menjamin ketersediaan, tidak ada hal yang perlu dipersoalkan.
Baca Juga: China Siap Edarkan 220 Juta Vaksin Covid-19 Mulai Bulan Oktober
Bio Farma, badan usaha milik negara (BUMN) produsen vaksin, saat ini bekerja sama dengan perusahaan farmasi Sinovac asal China, dalam pengembangan vaksin corona. Kerja sama ini memungkinkan vaksin dapat diproduksi pada tahun depan.
Berita Terkait
-
Mengenal Lebih Dekat Vaksin HPV: Manfaat, Efek Samping, dan Siapa Saja yang Perlu Mendapatkannya
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
-
Daftar Vaksin Rekomendasi Sebelum Menikah, Calon Pengantin Wajib Tahu!
-
Cara Agar Cacar Air Cepat Kering Dan Tidak Gatal
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024