Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 18:54 WIB
Petugas memeriksa suhu tubuh warga saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Raya, Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

Epidemiolog Universitas Padjajaran Bandung mengungkapkan kasus corona di Jawa Barat diperkirakan akan terus meningkat selama 1 bulan ke depan. Sebab masih ada daerah yang pertumbuhan positif corona paling banyak.

Epidemiolog Unpad Bony Wiem Lestari mengatakan, pada periode 27 Juli hingga 2 Agustus 2020, terdapat satu daerah di Jabar yang masuk menjadi zona resiko tinggi, yakni Kota Depok.

Hal ini menunjukan adanya tren peningkatan zona resiko Covid-19 di kota/kabupaten di Jabar.

"Sejak mulai relaksasi PSBB 26 Juni 2020, tren peningkatan zona resiko terjadi. Di minggu periode 20-26 Juli, kita hanya punya 9 daerah di zona sedang, dan tidak ada yang masuk resiko tinggi. Minggu ini ada yang masuk resiko tinggi," ungkapnya dalam konferensi pers di GOR Saparua Bandung, Jumat (7/8/2020).

Baca Juga: Viral Bakso Dimasak Langsung dengan Mangkoknya, Ini Kata Pakar Plastik!

Jumlah daerah di zona sedang saat ini yang mencapai 9 kota/kabupaten juga mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Hal ini menunjukan bahwa pelonggaran kegiatan masyarakat berdampak pada meningkatnya status kerentanan suatu daerah terhadap paparan Covid-19.

"Tapi dibanding 16 Juli-19 Juli, kita hanya punya 3 (daerah zona sedang). Kelihatannya memang ada efek pelonggaran terhadap peningkatan (status) kabupaten/kota yang jadi resiko sedang," ungkapnya.

Selain itu, ia mengatakan,pada periode 26 Juli hingga 2 Agustus 2020, rata-rata angka reproduksi kasus Covid-19 di Jabar pun mengalami peningkatan.

Berdasarkan perhitungannya, Jabar akan mengalami penambahan kasus baru dalam satu bulan ke depan hingga mencapai 3.000 kasus.

Baca Juga: Persib Bandung akan Siarkan Proses Latihan Tim via YouTube

"Rata-rata angka reproduksi efektif di 26 Juli-2 Agustus adalah 1,23, sedikit meningkat. Kita prediksikan akan ada penambahan kasus positif baru dalam satu bulan ke depan sebanyak 2.200 sampai 3.000 kasus," ungkapnya.

Load More